REPUBLIKA.CO.ID, OELAMASI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur mengidentifikasi enam kecamatan di wilayahnya rawan terhadap bencana alam. Keenam kecamatan itu adalah, Amfoang Utara, Fatuleu, Amarasi Barat, Kupang Tengah, Kupang Timur, dan Takari.
"Bencana alam tersebut bisa juga banjir bandang akibat curah hujan di sekitarnya tinggi maupun angin puting beliung yang sering menerjang enam kecamatan di wilayah Kabupaten Kupang tersebut," kata Kepala BPBD Kabupaten Kupang Charles Panie di Oelamasi, Rabu (25/1).
Ia menambahkan sejak curah hujan di daerah ini mulai meningkat pihaknya mengimbau warga di enam kecamatan tersebut untuk lebih waspada dengan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.
"Kami sudah mengimbau warga di daerah ini ketika memasuki musim hujan dengan cuaca ekstrem seperti terjadi saat ini, agar lebih berhati-hati, karena saat terjadi hujan lebat biasanya selalu diikuti dengan angin kencang serta tanah longsor yang membahayakan keselamatan warga," ujarnya.
Menurut dia, pada Senin (23/1) malam terjadi angin puting beliung yang menghancurkan atap rumah milik Mesak Lifu, warga Desa Tuapukan di wilayah Kecamatan Kupang Timur. "Angin kencang itu terjadi ketika semua penghuni rumah sedang tidur lelap. Bencana alam ini akibat cuaca ekstrem yang sedang melanda wilayah NTT," katanya lagi.
BPBD Kabupaten Kupang mencatat selama priode Desember 2016 hingga Januari 2017 telah terjadi dua kali bencana alam angin puting beliung di Kecamatan Kupang Tengah dan Kupang Timur, sehingga menyebabkan 100 unit rumah lebih mengalami kerusakan ringan.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Kupang mengingatkan warga di daerah-daerah rawan bencana itu untuk selalu waspada, sekali pun tidak terjadi hujan maupun angin kencang, terutama mereka yang bermukim di sekitar bantaran kali.
Curah hujan di Pegunungan Mutis dan Timau serta Fatuleu sangat tinggi menyebabkan terjadi banjir kiriman seperti dialami warga Kecamatan Takari, dimana rumah-rumah penduduk terendam banjir. Ia mengharapkan, musim hujan ini tidak berdampak terjadi bencana alam di wilayah Kabupaten Kupang, agar aktivitas masyarakat tetap berjalan dengan aman.