REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga yang tinggal di kawasan komplek kediaman Patrialis Akbar menyayangkan kembali salah seorang penghuninya kembali dicokok aparat penegak hukum. Abdurrahman yang tinggal di Jalan Cakra Wijaya, Cipinang Muara, Jatinegara cukup kaget mendengar kabar bahwa Patrialis Akbar yang juga salah satu warga di dekat kediamannya menjadi target Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.
"Saya juga kaget, karena kami belum mendengar, baru dengar dari media," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (26/1). Abdurrahman mengakui dengan dicokoknya Patrialis oleh KPK, maka di wilayahnya telah ada dua warga yang ditangkap aparat.
"Dulu (AKBP) Brotoseno sekarang Pak Patrialis," kata dia. Ia pun mengaku rumah Patrialis pada Rabu (25/1) masih beraktivitas biasa, walaupun sekarang kondisi rumah sudah sepi. "Biasanya ada anaknya yang keluar masuk, tapi ini sepi. Kemarin masih," ujarnya.
AKBP Brotoseno satu komplek dengan Patrialis. Brotoseno yang juga penyidik KPK sebelumnya dicokok polisi atas kasus penyuapan atas penyidikan kasus cetak sawah di Kalimantan Barat.
Kabar OTT KPK terhadap Hakim Konstitusi Patrialis Akbar terjadi pada Rabu (26/1). Beberapa penyidik KPK pun dikabarkan telah mendatangi rumah Patrialis di Jl. Cakra Wijaya VBlok P No.3 Cipinang Muara, Jatinegara, Jaktim.
Pantauan wartawan yang sejak Kamis pagi menyambangi rumah Patrialis, hingga siang rumah Patrialis masih tampak sepi. Tidak ada pemilih rumah yang keluar masuk , hanya beberapa pengantar paket surat yang datang.