Ahad 29 Jan 2017 01:11 WIB

PBB Desak AS Lanjutkan Tradisi Lama Sambut Pengungsi

Rep: RR Laeny/ Red: Angga Indrawan
Pertemuan Presiden AS, Donald Trump dengan PM Inggris, Theresa May, Jumat (27/1).
Foto: The Telegraph
Pertemuan Presiden AS, Donald Trump dengan PM Inggris, Theresa May, Jumat (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk melanjutkan tradisi lama negaranya menyambut pengungsi dan menjamin perlakuan yang sama, terlepas dari ras, bangsa, atau agama.

Seruan ini muncul pernyataan bersama dari badan pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisai Internasional untuk Migrasi (IOM) dalam reaksi perintah eksekutif Trump yang memeriksa dan membatasi kedatangan pengungsi dan kontrol untuk orang orang yang bepergian dari tujuh negara yang dihuni mayoritas Muslim.

Badan yang memberikan bantuan untuk jutaan orang yang akan menjadi calon migran dan pencari suaka memberikan komentar terkait kebijakan kontroversial Trump. "UNHCR dan IOM berharap AS akan melanjutkan peran kepemimpinannya dan tradisi lama perlindungan untuk mereka yang melarikan diri dari konflik dan penganiayaan," ujar pernyataan itu seperti dikutip dari laman Channel New Asia, Sabtu (28/1).

"Kami yakin bahwa pengungsi harus menerima perlakuan yang sama untuk perlindungan, dan bantuan dan kesempatan untuk transmigrasi terlepas dari agama,kebangsaan atau ras mereka," lanjut pernyataan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement