REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Asisten I Bidang Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Sosial Sekda Kota Bima M. Farid mengapresiasi peran para ulama dalam membimbing warga Kota Bima saat ditimpa musibah banjir bandang beberapa waktu lalu.
"Para alim ulama yang bisa menjadi penyejuk masyarakat ketika daerah kita diuji dengan kejadian banjir bandang pada Desember lalu," ujarnya dalam rapat kerja daerah Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Bima di aula SMAN 1 Kota Bima, Selasa (31/1).
Ia mengajak, warga Kota Bima untuk ikut membangun kembali kondisi Kota Bima yang sempat porak-poranda diterpa musibah banjir.
"Tahun ini kita harus mulai dengan semangat baru, semangat untuk membangun kembali daerah yang sama-sama kita cintai ini," lanjutnya.
Untuk LPTQ, ia katakan, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, salah satunya yaitu konflik horizontal yang terjadi dalam masyarakat. Dia menilai, potensi konflik dan perpecahan akan semakin terasa menjelang pilkada serentak 2018 mendatang.
"Saya mengharapkan para alim ulama tetap bisa menjadi penyejuk umat agar tidak mudah terpancing oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah persaudaraan kita," katanya menambahkan.