Rabu 01 Feb 2017 11:05 WIB

Pernah Putus Sekolah, Perempuan Ini Jadi Jaksa Agung Queensland

Jaksa Agung Queensland Yvette D'Ath mengatakan kepada remaja di komunitasnya untuk menjaga masa depan mereka.
Foto: ABC
Jaksa Agung Queensland Yvette D'Ath mengatakan kepada remaja di komunitasnya untuk menjaga masa depan mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Pada Senin (30/1), Susan Kiefel dilantik menjadi perempuan Australia pertama menjadi Ketua Pengadilan Tinggi Australia. Di Queensland, Yvette D'Ath juga memiliki cerita yang mirip dengan menjadi perempuan pertama yang menjadi Jaksa Agung di negara bagian terserbut.

Selain menjabat sebagai Jaksa Agung Queensland, Yvette D'Ath saat ini juga menjabat sebagai Menteri Negara Bagian Keadilan dan Menteri Pelatihan dan Keahlian. Seperti halnya Susan Kiefel, Yvette D'Ath juga berhenti dari sekolah di usia 15 tahun, karenanya tidak memiliki ijazah sekolah menengah.

Baru di usia 20 tahunan, dia memutuskan untuk mendaftar di sekolah malam untuk mendapatkan ijazah sekolah menengah. Ia kemudian melanjutkan studinya ke sekolah persamaan yang di Australia dikenal dengan nama TAFE, mengambil kelas tambahan sekolah sarjana hukum, dan kualifikasi hukum lainnya yang memungkinan D'Ath bisa berpraktek di bidang hukum.

"Setiap saat, saya berhenti dan berpikir saya seharusnya menamatkan sekolah tapi suami saya mengingatkan: mungkin saya tidak akan menjadi orang seperti saya sekarang ini jika bukan karena perjalanan hidup saya yang seperti itu.” tuturnya.

"Saya menggunakan kisah hidup saya di setiap kesempatan yang saya miliki ketika saya bertemu dengan kalangan remaja di masyakat yang terlepas dengan sistem pendidikan termasuk dalam sistem peradilan anak muda, untuk menunjukkan kepada mereka bahwa tidak peduli seperti apa masa lalu anda – tapi ini soal bagaimana melihat ke depan dan anda mengendalikan masa depan anda."

Jaksa Agung D'Ath mengatakan kisah hidupnya terjadi ketika ia berada di awal usia 20-an dimana dia menyadari kalau dia sudah ketinggalan peluang untuk meniti karir dan memutuskan untuk mendaftarkan diri di sekolah malam.

"Saya ketinggalan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan – bagi sebagian orang yang tidak pernah bekerja sama sekali dalam hidupnya – tapi mereka memiliki selembar kertas [sertifikat pendidikan].” katanya.

Jaksa Agung D'Ath memiliki dua anak ketika dia mengambil kelas tambahan untuk mempelajari ilmu hukum dan pengalamannya telah mengajarkan dirinya untuk melakukan segala sesuatunya secara bertahap satu per satu.

"Ini bukan soal siapa yang paling pintar di kelas- tapi ini masalah ketekunan. Ini masalah meyakini diri sendiri dan bangun setiap hari untuk belajar,” katanya.

"Studi yang saya lakukan [mulai dari kelas malam sampai menyelesaikan kuliah hukum] saya tempuh dalam waktu 14 tahun, dan pesan saya untuk anak-anak adalah selesaikan sekolah anda – sangat sulit melakukannya dalam proses tahapan yang sebaliknya.

"Ini juga menyangkut persoalan menemukan sesuatu yang anda sukai.”

"Saya mengatakan hal ini kepada para murid jangan kuliah hanya karena ingin kuliah saja – anda akan berakhir dengan kewajiban membayar tagihan kuliah yang sangat mahal untuk sesuatu yang mungkin tidak akan anda selesaikan atau mungkin tidak akan anda gunakan [ilmunya].”

"Ada begitu banyak peta jalan berbeda untuk menggapai kemana arah yang hendak anda tuju – perguruan tinggi hanya salah satunya saja, pendidikan vokasi dan pelatihan adalah peta jalan lain yang bisa anda pilih.

"Anda bisa pergi kemana saja anda kehendaki; itu hanya masalah ketekunan saja.”

Jaksa Agung D'Ath mengatakan karena adanya pertemuan menteri di Pemerintahan Negara Bagian Queensland yang berlangsung di Rockhampton Senin (30/1/2-17) membuatnya tidak bisa menghadiri upacara pelantikan Kiefel yang bersejarah itu.

"Namun bersama dengan seluruh warga Queensland saya hendak mengucapkan selama kepada Hakim Kiefel atas karirnya yang terkemuka dan menginspirasi,” katanya.

"Saya berharap karir Hakim Kiefel dalam menjadi inspirasi buat warga yang lain.”

Jaksa Agung Queensland ini juga berbagi kisah hidupnya di kalangan para pelatih senior di Rockhampton.

Dia mengatakan dirinya ingin orang-orang menyadari kalau pendidikan dan pelatihan dapat mengubah hidup seseorang.

"Untuk bisa menjadi seorang menteri seperti sekarang ini dan mampu tampil dan mengambil keputusan, saya menyaksikan hal ini hampir setiap hari bagaimana kehidupan seseorang itu bisa berubah, saya kira saya tidak bisa memiliki peran lain yang lebih menguntungkan dari pada jabatan saya sekarang ini.” katanya.

Diterjemahkan pukul 1:30 WIB, 31/1/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak berintanya dalam Bahasa Inggris disini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/sosok/profil-jaksa-agung-perempuan-pertama-di-australia/8225242
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement