Rabu 01 Feb 2017 15:14 WIB

Pengusaha Australia di Pusaran Kasus PM Benjamin Netanyahu

Pengusaha ternama Australia James Packer.
Pengusaha ternama Australia James Packer.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kementerian Dalam Negeri Israel menyebutkan pengacara dari miliuner ternama Australia James Packer, meminta pengaturan kewarganegaraan atau residensi di Israel, suatu upaya yang bisa mendatangkan benefit perpajakan sangat besar bagi Packer. Pengusaha pemilik Crown Casinos itu menemukan dirinya terjebak di tengah kasus besar penyelidikan korupsi yang mengguncang Israel saat ini.

Namanya terpampang di headline dan dalam liputan-liputan TV. Dia dituduh memberikan hadiah mewah kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan keluarganya. Menteri Dalam Negeri Israel kepada ABC menjelaskan dirinya bertemu dengan pengacara Packer.

Packer sendiri tidak menanggapi pertanyaan dari Program 7.30 ABC tentang permintaan residensi, begitu pula pertanyaan tentang hubungannya dengan Netanyahu. Program 7.30 tidak memiliki bukti yang menunjukkan Packer mencoba menyuap siapa pun di Israel.

Packer Beli Rumah di Sebelah Rumah Netanyahu

Hubungan antara salah satu orang terkaya Australia dan Netanyahu itu bisa ditelusuri ke acara makan malam mewah yang diadakan untuk menghormati Netanyahu pada Maret 2014. Tuan rumah malam itu adalah produser film Hollywood dan miliuner Israel Arnon Milchan. Saat itu ada pula Packer sebagai tuan rumah bersama - tapi tidak tampak di kamera.

"Milchan adalah orang yang membawanya ke Israel, memperkenalkan dia kepada Perdana Menteri," ujar Raviv Drucker, jurnalis investigatif ternama Israel, kepada Program 7.30.

"Milchan tahu ayah Packer, sehingga mereka sangat dekat," tambahnya.

Milchan merupakan satu dari miliuner yang berada di sekeliling Netanyahu. Packer belakangan menjadi bagian dari lingkaran itu. Hubungannya dengan Netanyahu berkembang cepat.

Packer membeli rumah pantai sejuta dolar AS di Israel tepat di sebelah rumah pribadi Netanyahu, dan mulai menanamkan investasi besar dalam booming teknologi di Israel. Pada Maret 2015, Packer menjadi tamu khusus di jejeran penonton ketika Netanyahu berpidato di Kongres AS di Washington.

Packer kemudian muncul juga pada pidato Netanyahu lainnya di Majelis Umum PBB di New York akhir 2015 itu, bersama para pejabat senior Israel dan keluarga Netanyahu. Sejumlah pertanyaan kemudian mencuat.

"Teman keluarga"

Sebuah laporan TV terbaru oleh Raviv Drucker mengenai hubungan Packer dengan Perdana Menteri Netanyahu mengguncang seluruh Israel. Laporan itu menduga Packer telah memberi perlakuan penuh kemewahan kepada keluarga Perdana Menteri, terutama kepada anak Netanyahu yang berusia 25 tahun, bernama Yair.

Laporan Drucker itu mengklaim Packer memberikan Yair liburan gratis yang mewah di berbagai properti milik Packer dan di properti yang dia sewa di seluruh dunia. Seorang juru bicara untuk Netanyahu mengatakan kepada Channel 10 Israel Packer adalah "seorang teman keluarga" dan Yair, "berhak untuk dijamu oleh teman".

Beberapa minggu setelah laporan Drucker itu, Kejaksaan Agung Israel mengumumkan status penyelidikan terhadap Perdana Menteri telah ditingkatkan ke penyidikan. Sejak 2 Januari 2017, Netanyahu telah dimintai keterangan sebanyak tiga kali oleh polisi dari unit anti-penipuan, dan pemeriksaan terakhir dilakukan Jumat pekan lalu. Yair juga dilaporkan telah dimintai keterangan.

"Packer dan temannya, Arnon Milchan... bersama-sama membayar semua jenis kemewahan untuk Perdana Menteri dan istrinya," kata Drucker kepada Program 7.30.

"Sampanye, cerutu, chef yang khusus datang mempersiapkan semua jenis hidangan di rumah mereka," ungkapnya.

"Dan mereka membayarnya bersama-sama. Packer terlibat dan Milchan terlibat," tambah Drucker.

Netanyahu bersikukuh tidak ada yang salah dalam menerima berbagai hadiah. "Skandal macam apa ini? Seluruh penyelidikan yang dilakukan di televisi. Setiap malam diedit, transkrip yang dipilih-pilih dan kebohongan tersebar mengenai kedua masalah yang ada," katanya.

Drucker mengatakan dia berharap pemerintah Israel akan mememintai keterangan Packer saat berada di negara itu. "Saya tidak menyebutkan dia akan berada dalam posisi tersangka. Mungkin dia akan berada dalam posisi sebagai saksi," katanya.

Implikasinya di Australia

Warga di Australia mengikuti perkembangan ini secara dekat, sejalan dengan posisi Packer di Crown Casinos yang bisa bergantung pada temuan pemerintah Israel.

"Saya tak ragu dia punya penasehat terbaik di dunia dan saya percaya mereka akan menasehati dia bertindak sangat hati-hati dalam hal ini," kata Anthony Whealy QC, dari Transparency International, kepada ABC.

"Sebab sebagai tokoh puncak di Crown, lisensi-lisensi tersebut akan dipersoalkan jika ada kesalahan pribadi dari pihaknya," jelasnya.

Senator independen Australia, Nick Xenophon, secara terpisah mengatakan akan mengejutkan jika tidak ada penyelidikan di Australia atas tuduhan ini. "Ini berita besar di Israel, perlu pula jadi berita besar di sini di Australia," kata Xenophon.

"Packer perlu diberikan kesempatan menjelaskan dirinya. Tapi dalam pada itu, akan luar biasa jika AFP [Kepolisian Federal Australia] tidak melakukan investigasi menyeluruh atas tuduhan-tuduhan serius ini," tegasnya.

Secara terpisah AFP mengatakan pihaknya tidak mengkonfirmasi siapa yang sedang mereka selidiki, tapi ABC memahami bahwa saat tidak ada penyelidikan terkait urusan Packer di Israel.

Diterbitkan Pukul 11:00 AEST 1 Februari 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/pengusaha-australia-di-pusaran-kasus-pm-israel-netanyahu/8228958
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement