REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menilai zakat, infak, dan sedekah (ZIS) merupakan instrumen penting dalam pembangunan umat. Terutama, dalam mengentaskan masalah kemiskinan dan pengurangan angka pengangguran.
"Sejatinya ZIS menjadi instrument penting dalam pembangunan umat dalam pemberdayaan masyarakat,’’ ujar Deddy Mizwar dalam memberikan sambutan di Worshop Asistensi Manajemen ZIS di Pondok Pesantren Global Insani Mandiri (GIM) yang berdampingan dengan Ponpes Al Amin di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi Jumat (3/2). Worskhop Asistensi Manajemen ZIS itu digelar NU Care Lembaga Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU).
Deddy menuturkan, zakat dapat dimaknai sebagai instrument pembangunan yang mampu mengentaskan kemiskinan dan pengurangan angka pengangguran. Menurut dia, saat ini pengelolaan zakat tidak hanya sebagai pengguguran kewajiban individual melainkan lebih jauh lagi yakni menjadi instrument penting dalam tatananan kehidupan bermasyarakat.
Intinya, zakat hadir sebagai solusi dalam permasalahan sosial dan sebagai sarana berbagi serta makna kebermanfaatan yang lebih luas. Karena itu lanjut Deddy, optimaliasi potensi ZIS perlu terus digali dan ditingkatkan. Upaya tersebut dibarengi dengan peningkatan tata kelola yang baik oleh lembaga pengelola ZIS.
Jika dikelola dengan baik kata Deddy, maka ZIS seharusnya mampu mengatasi kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakberdayaan. Hal ini lanjut dia penting karena masyarakat yang miskin dan tidak terdidik rawan terhadap upaya pengikisan akidah.Deddy mengungkapkan, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga amil zakat harus ditingkatkan.
Selama ini ada sebagian masyarakat yang menyalurkan zakatnya langsung kepada penerima.‘’ Lembaga amil zakat saat ini dinilai sudah transparan dan akuntabel,’’ cetus Deddy. Contohnya ada lembaga pengelola zakat yang melaporkan setiap seminggu sekali penyaluran ZIS-nya.