REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) berhasil menemukan dua orang pekerja Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I yang tersesat di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu sekitar pukul 15.45 WITA.
"Setelah dua hari melakukan pencarian, dua pekerja itu ditemukan dalam keadaan selamat," kata Kepala Basarnas Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH, melalui Humas Kantor SAR Mataram Putu Cakra Ningrat.
Kedua pekerja Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I itu, yakni Mustakim (33) dan Marwi/Muhri (37). Keduanya warga Kelurahan Babakan dan Punia, Kota Mataram.
Tim Basarnas menemukan keduanya di sekitar wilayah Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Otak Kokoq, Kabupaten Lombok Timur. Salah satu dari korban sempat pingsan karena dalam kondisi lemas.
Berdasarkan laporan dari Koordinator Lapangan Rescue, Kadek Agus Ariawan, ke Kantor SAR Mataram, korban pertama kali ditemukan oleh warga yang kebetulan lewat. Kadek menjelaskan, saat ditemukan warga, korban dalam kondisi lemas.
"Warga kemudian melapor ke Polsek Kopang Lombok Tengah dan diteruskan ke Basarnas," ujarnya.
Sebelum ditemukan, Tim SAR beserta keluarga korban melakukan pencarian di daerah Aik berik, Benang Stokel dan Bermayung, Kabupaten Lombok Tengah.
Dalam proses pencarian, Basarnas juga berkoordinasi dengan Polsek Ketare, Kabupaten Lombok Timur, Polsek Batu Kliang, dan Pos TNGR Benang Stokel, Kabupaten Lombok Tengah.
"Tapi setelah mendapatkan informasi penemuan, Tim Basarnas dan keluarga korban langsung menuju Otak Kokoq untuk melakukan penjemputan," ucapnya pula.
Basarnas Kantor SAR Mataram menerima laporan kedua warga Kota Mataram itu tersesat di Gunung Rinjani, pada Jumat (3/1). Keduanya melakukan pendakian melalui jalur Benang Stokel, Kabupaten Lombok Tengah, pada 14 Januari 2016, untuk memasang kamera pemantau milik BWS Nusa Tenggara I, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kemudian, pada Jumat (3/2) pagi, keduanya hendak turun melalui jalur yang sama tetapi diduga salah jalan dan tersesat.
Menyadari dirinya tersesat, kedua pekerja itu langsung menghubungi pihak keluarga untuk meminta bantuan ke Basarnas.