Senin 06 Feb 2017 15:26 WIB

Pedagang Tewas Dibacok Mantan Menantunya

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Seorang penjual kelapa di Pasar Jatingaleh, Kota Semarang, Jawa Tengah, tewas dibacok mantan menantunya saat sedang berjualan di pasar tersebut, Senin (6/2).

Kapolsek Banyumanik Retno Yuli mengatakan pelaku Sigit Prasetyo (30) diduga sudah merencanakan perbuatan terhadap mantan mertuanya tersebut. "Sudah direncanakan, dari rumah sudah membawa parang," katanya.

Menurut Yuli, warga Kesongo, Tuntang, Kabupaten Ungaran itu nekat menghabisi mantan mertuanya Totok Turodhi (57), karena merasa sakit hati. Pelaku kemudian menemui mantan mertuanya itu saat sedang berdagang di pasar. Tersangka langsung menyerang korban dengan parang yang sudah dibawanya.

Senjata tajam pelaku sempat terjatuh sebelum akhirnya ia menggunakan parang yang biasa dipakai korban untuk membelah kelapa. Korban tewas dengan banyak luka bacokan di tubuh dan kepala. "Pelaku sempat akan kabur sebelum akhirnya ditangkap anggota Babinkamtibmas yang sedang patroli," katanya.

Sementara itu, tersangka Sigit Prasetyo mengaku sakit hati terhadap mantan mertuanya itu. Menurut dia, korban pernah dua kali mengirim pesan singkat melalui telepon seluler yang isinya mengatakan dirinya tidak pernah menafkahi kedua anaknya.

Pelaku sudah sempat dua kali mencari korban di pasar namun tidak bertemu. "Bawa parang dari rumah. Naik bus, turun di pasar lalu langsung saya bacok," katanya. Tersangka sendiri pernah menikahi anak korban yang bernama Muji Lestari dan dikaruniai dua anak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement