REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pimpinan Pengurus Daerah Muhammadiyah Surakarta, Subari menegaskan warga Muhammadiyah di Solo tak akan mengikuti aksi bela Islam 112 yang akan berlangsung di Jakarta pada Sabtu (11/2). Meski dalam aksi tersebut menyuarakan dukungan terhadap MUI serta menolak kriminalisasi terhadap ulama.
"Muhammadiyah Surakarta tidak mengimbau untuk berangkat ke sana, pertimbanganya itu karena sekarang mendekati pilkada," tutur Subari pada Senin (6/2).
Dia menyerahkan kasus tersebut terhadap MUI. Tidak ikutnya Muhammadiyah dalam aksi tersebut, jelas dia, karena pertimbangan situasi politik yang terjadi di Jakarta.
Dia mengimbau warga Muhammadiyah yang ingin melakukan aksi serupa cukup di daerahnya masing-masiniug. "Biar di sana diurus Jakarta, MUI sudah ada biro hukumnya. Ini mendekati hak pilih, kalau terjadi sesuatu khawatir dari daerah dijadikan kambing hitam. Kalau mau melakukan gerakan cukup di daerah masing-masing saja," kata dia.
Diketahui sekitar 500 orang umat muslim Solo akan berangkat menuju Jakarta pada Jum'at (10/2), untuk mengikuti aksi tersebut. Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) telah memfasilitasi dua bus untuk perwakilan 13 elemen organisasi di Solo.
Sementara itu menurut keterangan koordinator aksi DSKS, Rowi, terdapat 10 bus yang mengangkut massa lain dari Solo yang berasal dari pengurus-pengurus masjid dan kelompok lainnya.
Baca juga, Muslim Solo Ikut Aksi Bela Islam.