REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Warga terdampak banjir di Kecamatan Biawu, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, memilih berdiam di dalam rumah meski air setinggi 40 sentimeter hingga satu meter, merendam pemukiman.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Nurhadi Rahim, Kamis di Gorontalo mengatakan, banjir di Kecamatan Biawu diantaranya merendam 58 rumah di Desa Didingga, serta 127 rumah di Desa Bualo.
Banjir mulai merendam pemukiman sejak pukul 16.00 Wita hingga mencapai dua meter, namun ketinggian air tersebut tidak merata.
Pihaknya kata Nurhadi, dibantu unsur Koramil dan Polsek setempat ikut memantau warga terdampak banjir, mengingat listrik masih padam dan warga rata-rata memilih berdiam di rumah untuk menyelamatkan harta bendanya.
Tim BPBD dipimpin Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Nurdin Humolungo mengatakan, pihaknya dibantu Taruna Siaga Bencana (Tagana) setempat, terus melakukan upaya evakuasi warga meski mereka mengalami kesulitan karena tidak adanya penerangan listrik, serta wilayah tersebut tidak terjangkau jaringan telefon seluler.
Hingga malam tiba kata Nurdin, banjir masih merendam pemukiman meski curah hujan mulai rendah.
Koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan provinsi terus dilakukan, untuk penyiapan dapur umum dan penyaluran bantuan khususnya air bersih untuk konsumsi warga terdampak banjir.
Belum ada data resmi terkait kerugian yang ditimbulkan, namun tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. Tidak hanya Kecamatan Biawu, banjir pun merendam Kecamatan Sumalata akibat luapan sungai Mebongo.