Jumat 10 Feb 2017 05:56 WIB

Polisi Gelar Razia Kasih Sayang di Madiun

Ilustrasi
Foto: Republika/ Wihdan
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN  -- Petugas Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota menggelar razia Kasih Sayang bagi pelajar di wilayah itu menjelang perayaan Valentine's Day yang diperingati setiap tanggal 14 Februari.

Razia dilakukan oleh gabungan anggota dari Satuan Lalu Lintas, Bimas, dan Sabhara dengan menyasar kafe dan tempat-tempat nongkrong para pelajar saat jam sekolah masih berlangsung, seperti yang dilakukan pda Kamis.

Hasilnya, polisi mengamankan 10 pelajar yang kedapatan sedang berada di kafe dengan mengenakan seragam sekolah dan langsung dilakukan pembinaan serta pengarahan di tempat.

"Razia ini bertujuan untuk menekan jumlah pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang dilakukan pelajar," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Madiun Kota, AKP Purwanto Sigit Raharjo, kepada wartawan.

Menurut dia, saat menjelang hari Kasih Sayang, biasanya anak muda terlebih pelajar banyak memiliki acara. Mulai dari nongkrong, pergi ke suatu lokasi secara bersamaan atau konvoi yang rawan pelanggaran lalu lintas dan tindakan pelanggaran hukum lainnya.

Karena itu, selain merazia, pihaknya juga melakukan pendekatan intensif yang bertujuan untuk mengantisipasi kenakalan remaja dengan sasaran utama para pelajar yang berada di luar jam sekolah.

Apalagi, lanjutnya, angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar di Kota Madiun cukup tinggi. Untuk itu, perlu dilakukan langkah antisipasi agar kasusnya dapat ditekan.

Pihaknya berharap, dengan razia Kasih Sayang tersebut, tindak pelaggaran yang melibatkan pelajar, baik pelanggaran lalu lintas maupun kriminalitas, dapat dicegah.

AKP Purwanto juga mengimbau kepada orang tua untuk lebih perhatian dengan putra dan putrinya sehingga tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang dapat merugikan masa depan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement