Ahad 12 Feb 2017 13:30 WIB

Warga Perbatasan Serahkan Senjata Api kepada TNI

Senjata ilegal (ilustrasi)
Foto: hispanicallyspeakingnews.com
Senjata ilegal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Warga perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Kabupaten Keerom menyerahkan satu pucuk senjata api laras panjang dan 15 butir amunisi aktif kepada aparat TNI. Komandan Korem 172/Praja Wira Yakti (PWY) Kolonel Inf Boni C Pardede ketika dikonfirmasi di Kota Jayapura Papua, Ahad (12/2) mengatakan warga yang menyerahkan senjata berinisial MT.

"MT merupakan mantan anggota kelompok antipemerintah di wilayah perbatasan. Penyerahan senjata diterima langsung oleh Kepala Seksi Intelijen Mayor Arm Fence D Marani di Distrik Arso, Kabupaten Keerom pada pada Jumat pekan kemarin," katanya.

Menurut dia, penyerahanan senjata api dan belasan amunisi itu melalui pembinaan teritorial yang lebih mengedepankan pendekatan kemanusiaan dan kesejahteraan. Dimana masyarakat mulai sadar dan mengerti tentang hukum dan pentingnya keamanan dan ketertiban di lingkungannya.

"Sebagai contoh seminggu yang lalu, Korem 172/PWY melalui pembinaan teritorial dengan merangkul masyarakat sehingga dengan kesadaran sendiri menyerahkan satu buah senjata laras panjang rakitan dan 502 butir amunisi aktif," katanya.

Kini, kata dia, masyarakat menyerahkan satu buah senjata api dan belasan amunisi aktif. "Ini menunjukkan bahwa prajurit Korem 172/PWY berhasil mengambil hati rakyat lewat pembinaan teritorial. Kami telah dan terus melaksanakan berbagai upaya dalam menciptakan situasi yang aman, damai dan tentram di tanah Papua khususnya di wilayah Korem 172/PWY," katanya.

Dia mengataka, salah satu caranya adalah dekat dengan masyarakat tanpa memandang bulu. "Saya kira masyarakat di wilayah binaan Korem 172/PWY menerima apa yang telah kami laksanakan selama ini, sehingga mereka secara sadar dan sukarela membantu dalam menciptakan kondisi yang kondusif. Seperti penyerahan senjata ini," sambungnya.

Sementara, senjata api yang diserahkan oleh MT berupa satu pucuk senjata standard laras panjang jenis mouser buatan Belgia dengan kondisi baik dan 15 butir munisi kaliber 7,62 MM. "Saya menghimbau kepada warga masyarakat lain yang masih menyimpan senjata dan amunisi, segera serahkan ke pihak aparat atau langsung ke Korem 172/PWY. Kami akan sangat berterima kasih karena dengan menyerahkan senjata mereka sadar dan membantu menciptakan keamanan di wilayah dan saya berharap kedepannya akan semakin banyak masyarakat yang sadar akan hukum di negara kita yang melarang menyimpan sejata secara ilegal, sehingga Papua yang damai dan tenteram dapat terwujud," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement