REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menggelar perhelatan olahraga dengan batasan umur bukan mustahil akan menyebabkan banyak kecurangan terjadi. Salah satunya pencurian umur.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut dalam ajang PON remaja I/2014, Komite Nasional Indonesia (KONI) membentuk tim khusus yang juga disebut tim keabsahan.
"Tim keabsahan akan memantau usia dan asal atlet untuk mengantisipasi pencurian umur dan mutasi pemain," ujar ketua Satlak Prima, Suwarno, di kantor KONI, Jakarta, Jumat (5/12).
Ia mengaku hingga saat ini tim tersebut tidak menemukan masalah pada atlet dari 34 kontingen yang akan berlaga di Surabaya, Jawa Timur. Seluruh atlet diakui Suwarno telah sesuai dengan kriteria usia, yakni remaja berusia 12 dan masksimal 17 tahun per tanggal 30 Desember.
PON remaja pertama ini akan diselenggarakan pada tanggal 9-15 Desember 2014 di Surabaya. Nantinya, PON remaja kedua akan digelar pada tahun 2017 di Jawa Tengah dan diharapkan dapat terselenggara secara rutin.