Senin 03 Aug 2015 01:41 WIB

Duh, Atlet Cabor Atletik Secara Massal Pakai Doping?

Doping
Foto: Wordppress.com
Doping

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR  -- Kepala Badan Anti Doping Dunia (WADA) Craig Reedie mengatakan tuduhan baru doping massal dalam atletik akan mengguncang pondasi olahraga yang bersih dan penyelidikan terhadap kecurangan penggunaan doping di Rusia akan diperpanjang.

Reedie kepada wartawan saat pertemuan Komite Olimpiade Internasional menyebutkan bahwa sejumlah pihak yang terlibat dan penggunaan yang lebih besar dari doping darah telah mengejutkannya.

WADA mengatakan dalam sebuah pernyataan itu sangat mengkhawatirkan dengan adanya tuduhan baru yang disiarkan saluran televisi Jerman ARD dan dilansir media Inggris Sunday Times.

Atlet Rusia dan Kenya banyak ditampilkan dalam program yang ditayangkan hanya tiga minggu sebelum dimulainya kejuaraan dunia di Beijing.

"WADA sangat terganggu oleh tuduhan-tuduhan baru yang telah diajukan oleh ARD yang akan, sekali lagi, mengguncang pondasi atlet yang bersih di seluruh dunia," Reedie mengatakan dalam pernyataan itu.

Reedie mengatakan kepada wartawan bahwa ia akan lolos dari tuduhan setelah komisi independen menyelidiki tuduhan yang ditayangkan ARD pada bulan Desember terkait meluasnya doping dalam atletik Rusia.

Tuduhan baru menyebutkan dari bocoran hasil tes 12 ribu sampel darah 5.000 atlet oleh Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) menunjukkan ada banyak kecurangan dalam olahraga. Hasil itu berasal dari database IAAF yang bocor ke dua media.

Ahli doping Australia Michael Ashenden dan Robin Parisotto menyimpulkan dari hasil uji 800 atlet dalam nomor lari 800 meter hingga maraton terdapat nilai-nilai terdaftar yang dianggap mencurigakan atau sangat mencurigakan.

Mereka juga mengatakan analisis darah dari pemenang medali di kejuaraan dunia dan Olimpiade antara tahun 2001 dan 2012 menunjukkan bahwa sepertiga atlet yang memenangkan medali adalah kompetitor yang telah diberikan tes mencurigakan.

"Dalam satu event dan seluruh podium terdiri dari atlet, yang menurut pendapat saya, telah sangat mungkin diolah di beberapa titik dalam karir mereka," kata Ashenden kepada program ARD.

Komisi independen dipimpin oleh Richard Pound, anggota IOC dan presiden pertama WADA. Komisi Pound akan melihat klaim doping oleh atlet Rusia, didorong oleh pelatih dan dokter, yang disiarkan oleh ARD pada bulan Desember.

Reedie kepada wartawan di Kuala Lumpur berharap segera mendapatkan laporan Pound pada awal September, tapi itu harus dimasukkan kembali karena adanya tuduhan baru. "Ini akan memakan waktu sedikit lebih lama tapi saya lebih suka mereka melihat ke dalamnya dan mendapatkan jawaban," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement