Ahad 01 Nov 2015 13:24 WIB

Tidur Jadi Kunci Pemulihan Fisik Atlet

Atlet wushu putri Juwita Niza Wasni.
Foto: Xinhuanet
Atlet wushu putri Juwita Niza Wasni.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG  -- Konsultan fisik asal Australian Strength and Conditioning Association (ASCA) Robert Ballard mengatakan tidur yang berkualitas salah satu kunci pemulihan fisik atlet dalam mengikuti kompetisi.

"Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan bagian utama untuk dapat memulihkan kondisi fisik atlet yang menjalani pertandingan," kata Ballard di hadapan puluhan pelatih cabang olahraga di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatra Barat di Padang, Ahad (1/11).

Ballard menjelaskan, dalam memulihkan kondisi fisik atlet yang sudah menjalani pertandingan memang banyak hal yang bisa dilakukan, seperti massage (dipijat), nutrisi atau menggunakan berendam dalam air es.

Namun hal itu jika tidak ditunjang dengan tidur yang cukup dan berkualitas pemulihan fisik atlet tidak akan berjalan maksimal dan justru membuat fisik menjadi turun. "Tidur yang berkualitas artinya atlet tidak diganggu dengan hal lain atau tidak terbangun selama tidur ," katanya.

Ballard juga mengatakan, selama pemulihan fisik, pelatih juga harus mampu menjaga asupan gizi atlet dan mencukupi semua kebutuhan atlet, seperti susu murni, buah dan mengurangi kandungan lemak.

"Penelitian terbaru, atlet tidak harus banyak mengkonsumsi karbohidrat, namun harus diseimbangkan dengan lemak dan asupan protein yang lebih banyak," katanya.

Selain itu, kata Ballard, pelatih diminta harus menekankan atlet agar banyak mengkonsumsi buah dalam jangka waktu yang panjang, dan bisa dibuat dalam bentuk minuman atau juice," kata Ballard yang sebelumnya terlibat dalam konsultan fisik petenis dunia internasional tersebut.

Ketua Umum KONI Sumbar, Syahrial Bakhtiar mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari persiapan KONI Sumbar dan cabang olahraga yang akan mengikuti Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) dan babak kualifikasi PON dan PON.

Syahrial menambahkan, kegiatan itu sangat penting dilakukan untuk memberikan tambahan pengetahuan bagi pelatih dalam menjaga dan memulihkan kondisi atlet serta mengatur pola latihan yang mengacu pada standar internasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement