REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir mendukung upaya penanganan masalah Logo Five Rings yang saat ini sedang diselesaikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Erick berharap konflik yang sempat muncul karena masalah penggunaan logo lima lingkaran oleh KONI ini tidak sampai memecah belah semangat membangun prestasi olahraga Indonesia.
“Saya berharap jangan sampai masalah ini berimbas jauh, misalnya kita dibekukan oleh IOC (Komite Olimpiade Internasional). Karena bila demikian, kesempatan untuk mengikuti Olimpiade tahun depan apalagi menggelar Asian Games 2018 selesai sudah,” kata Erick kepada Republika.co.id di kantornya kemarin.
Erick mengatakan memang sebetulnya komite yang berhak menggunakan logo lima cincin warna-warni ini sebagai identitas organisasi adalah KOI. Pasalnya, logo tersebut adalah milik IOC yang saat ini mempunyai kepanjangan tangan di Indonesia, yaitu KOI.
Meski demikian, Erick menyatakan enggan masuk dalam ranah perkara yang kini penyelesaiannya sedang dirembugkan oleh Kemenpora dan KONI. Dia menyatakan apapun langkah yang diambil oleh kedua institusi tersebut diharapkan semua demi kebaikan bangsa dan Tanah Air.
“Saya pribadi dan Pak Tono (Ketua KONI Suhartono Suratman) punya hubungan baik yang terjalin sangat lama sejak beliau menjabat di Kopassus. Tentu hubungan baik ini perlu dijaga ke depannya. Yang penting, prinsip utama saya adalah KOI dan KONI mesti membagi tugas, tidak overlapping. Demikian juga pemerintah dan Satlak Prima,” kata Erick.
Sebelumnya, Kemenpora melayangkan surat peringatan kepada KONI Kamis (3/12). Isinya meminta Ketua Umum KONI, Suhartono Suratman agar tak lagi menggunakan lambang Lima Lingkaran. Dalam teguran itu,Kemenpora memaparkan, KOI ialah satu-satunya badan olah raga nasional yang berhak menggunakan lambang tersebut.
Teguran ini merupakan buntut dari teguran berulang kali IOC kepada pemerintah Indonesia. IOC menyatakan, yang berhak menggunakan lambang Lima Lingkaran hanyalah anggotanya, yakni, KOI.