REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegiatan Indonesia mempersiapkan Asian Games 2018 bakal mendapat pengawasan. Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir mengatakan Komite Olimpiade Asia (OCA) bakal mengirimkan tim pengawas kesiapan pesta olahraga terbesar di Benua Asia tersebut.
Erick mengatakan tim tersebut bakal terjun dan memulai pengawasannya bulan ini. Bos Mahaka Group itu menerangkan pengawasan diperlukan untuk memastikan persiapan tuan rumah berjalan.
"Per Januari ini ada enam tim pengawas OCA akan mengawasi kesiapan Indonesia," ujar dia dalam rapat kordinasi dengan kementerian terkait Asian Games di Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko-PMK), Jakarta, Senin (11/1).
Erick menekankan pengawasan OCA paling penting yaitu persoalan venue. Sebab, sejumlah arena pertandingan untuk gelaran multievent itu menjadi kendala tersendiri sampai hari ini. Terutama arena pertandingan yang berada di DKI Jakarta dan kota satelit lainnya.
Ada sejumlah arena pertandingan yang menurut Erick menjadi fokus renovasi untuk infrastruktur Asian Games. Selain renovasi Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK), Stadion Patriot di Bekasi, Jawa Barat juga perlu perbaikan.
Stadion tersebut menjadi satu-satunya andalan untuk gelaran cabang sepak bola dalam Asian Games di wilayah DKi Jakarta. Selain itu, Gedung Olahraga (GOR) Basket di Bandung, Jawa Barat juga bakal mendapatkan jatah renovasi.
Renovasi juga bakal dilakukan di Palembang, Sumatera Selatan. Namun, kegiatan renovasi tersebut belum dimulai.
Pekan lalu, Erick menyampaikan agar jangan sampai kegiatan pengadaan dan pembenahan infrastruktur Asian Games terlalu molor. Terkait persiapan Asian Games, sampai hari ini memang belum ada tampak kegiatan fisik. Terutama yang terjadi di DKI Jakarta.
Tuan rumah utama gelaran tersebut, awal bulan lalu meminta mundur dari kegiatan pembangunan Wisma Atlet Kemayoran sebagai sarana mutlak Asian Games. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama sempat mengatakan, agar provinsi yang dipimpinnya itu tak perlu menjadi tuan rumah.
Akan tetapi, jika tetap berada di ibu kota, DKI Jakarta hanya akan menyiapkan pembangunan arena balap sepada (velodrome) di Rawamangun, dan juga arena balap kuda (equastrian line) di Pulomas.
Basuki menyerahkan pembangunan Wisma Atlet Kemayoran ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera).