Rabu 02 Jan 2013 12:41 WIB

Ecclestone Siap Mundur dari Balapan F1?

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Citra Listya Rini
 Bos F1 Bernie Ecclestone
Foto: AP Photo
Bos F1 Bernie Ecclestone

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bos Formula Satu (F1), Bernie Ecclestone, agaknya sudah mengambil ancang-ancang untuk angkat kaki dari panggung balapan jet darat.

Ecclestone menyatakan kelanjutan kasus suap penjualan saham F1 ke CVC Capital Partners bisa saja melengserkannya dari pucuk pimpinan F1.

"Saya kemungkinan terpaksa keluar jika orang-orang Jerman itu datang," kata pebisnis berusia 82 tahun ini kepada The Sunday Telegraph seperti dilansir laman Autosport, (31/12).

Kasus suap tukar guling saham F1 kembali mencuat belakangan ini. Otoritas kejaksaan Jerman disebut berniat melanjutkan penanganan kasus yang suap senilai 45 juta euro yang telah menjebloskan satu tersangka, Gerhard Gribkowski ke dalam penjara.

Pertengahan tahun lalu, bankir asal Jerman itu mengaku telah menerima suap tersebut dari Ecclestone. Ia pun divonis penjara delapan tahun.

Hingga saat ini otoritas kejaksaan Jerman belum meningkatkan tuntutan sampai ke level Ecclestone yang diduga mengotaki skandal tersebut. Ecclestone sendiri menampik pembayaran 45 juta euro yang ia berikan untuk meningkatkan penguasaan sahamnya hingga 86 persen di F1 itu bukan termasuk suap.

Terkait skandal ini, CVC merencanakan suksesi pucuk pimpinan di F1 jika Ecclestone benar-benar lengser. Namun, Ecclestone masih berharap kasus ini tidak berbuntut panjang.

Sebelumnya, Bos Ferrari, Luca di Montezemolo juga menyoroti kepemimpinan di F1. Menurut dia, dengan adanya skandal ini, Ecclestone tak layak lagi memegang kendali tertinggi.

"Tentu saya berharap tidak akan ada yang terjadi terhadap Bernie dan F1. Tapi, jika Bernie dituntut dalam proses penyelidikan, saya pikir dia harus mundur dari F1. (Jika tidak) Ini akan jadi preseden buruk," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement