REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Roger Federer memberikan sebuah kejutan besar bagi penggemar tenis dunia. Langkah peraih 17 gelar grand slam tersebut harus terhenti di ronde keempat AS Terbuka setelah dikalahkan oleh petenis asal Spanyol Tommy Robredo dengan skor 7-6 (3), 6-3, 6-4.
Untuk pertama kalinya dalam satu dekade, Federer tersingkir sebelum babak perempat final di Flushing Meadows. Kekalahannya tersebut juga mengubur impiannya untuk bertemu dengan Rafael Nadal di perempat final, dimana keduanya belum pernah saling berhadapan dalam grand slam Amerika Terbuka.
Federer mengaku tidak memiliki penampilan yang baik. Di set kedua pukulan backhand-nya mengenai net, kemudian dua pengembalian bola lewat backhand-nya melebar. Secara keseluruhan dia mendapatkan 43 unforced error dan hanya berhasil mengkonversi dua dari 16 break point.
“Saya sangat kecewa dengan kekalahan ini dan permainan saya sangat buruk,” ujar Federer, Selasa (3/9).
Dalam serangkaian turnamen grand slam tahun ini, grafik penampilan petenis kelahiran Swiss tersebut cukup fluktuatif. Dia tersingkir di semifinal Australia Terbuka pada Januari lalu, kemudian harus menghentikan langkahnya di perempat final Perancis Terbuka. Kekalahan terbesar grand slam 2013 yakni di Wimbledon, dimana Federer hanya mencapai putaran kedua dan dikalahkan oleh petenis yang berpringkat 116, Sergiy Stakhovsky.
Tak hanya itu, pada 2002 lalu Federer sama sekali tidak mencapai satu babak final pun dari ke empat turnamen grand slam, bahkan saat itu peringkatnya sempat terpuruk. Petenis yang menempati peringkat tujuh dunia tersebut pernah mengantongi gelar juara AS Terbuka lima kali berturut-turut yakni sejak 2004 sampai 2008. Dia gagal memperpanjang kemenangan sejak dikalahkan oleh Juan del Potro di final AS Terbuka 2009, namun sepanjang perjalanannya dia selalu mencapai babak perempat final atau semifinal.
“Ketika saya kalah, orang-orang merasa terguncang dengan melihat performa saya. Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan agar saya bisa kembali kuat di lapangan,” kata Federer