Sabtu 13 Aug 2016 08:32 WIB
Olimpiade 2016

Hendra/Ahsan Kalah Mengejutkan, Ini Kata Pelatih

Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Foto: PBSI
Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Kekalahan yang diderita Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di babak penyisihan grup D Olimpiade Rio de Janeiro 2016 memang cukup mengejutkan para penggemar bulutangkis Tanah Air.

Hendra/Ahsan yang dijagokan di tempat kedua, merupakan salah satu harapan mendulang emas. Kekalahan di penyisihan membuat langkah Hendra/Ahsan ke perempat final jadi lebih berat.

Hendra/Ahsan ditundukkan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa pada pertemuan kesepuluh mereka, dengan skor 17-21, 21-16, 14-21. Ini adalah kali pertama bagi Endo/Hayakawa memenangkan pertandingan kontra Hendra/Ahsan setelah sembilan kali selalu kalah.

“Hendra/Ahsan memang tampil underperformed. Ada rasa nervous, walaupun sebagai pemain senior seharusnya nggak boleh nervous, tapi ini kan olimpiade, kejuaraan besar. Hendra/Ahsan kelihatan sering terburu-buru dan kurang tenang, mainnya tidak lepas dan banyak melakukan kesalahan sendiri,” jelas Herry Iman Pierngadi, Kepala Pelatih Ganda Putra PP PBSI seperti dikutip rilis PBSI, Sabtu (13/8).

“Hari ini Hendra banyak melakukan kesalahan di servis. Sebetulnya kami sudah mengantisipasi hal ini, waktu di karantina. Bahkan ada latihan servis khusus untuk Hendra. Namun kalau lagi tanding, yang tahu perasaannya kan Hendra sendiri. Ahsan sebetulnya terpengaruh, mungkin dia mencoba untuk menutupi dengan dua tiga kali pukulan, tetapi lawan tidak mudah ditembus, akhirnya Ahsan membuat kesalahan sendiri,” tambah Herry.

Selain itu, Herry juga mengakui kalau penampilan Endo/Hayakawa memang cukup baik, mereka terkenal akan rapatnya pertahanan, butuh lebih dari sekedar dua-tiga kali serangan untuk menembus mereka. Bahkan bola-bola tanggung yang disambar Hendra/Ahsan pun masih dapat kembalikan dengan baik oleh Hendra/Ahsan.

Kemenangan Endo/Hayakawa atas sesama penghuni grup D, Chai Biao/Hong Wei (Tiongkok), di pertandingan sebelumnya, dinilai Herry juga menjadi faktor berpengaruh.

“Pasangan Jepang mainnya lebih enak, lebih lepas. Waktu melawan Chai/Hong, mereka sudah ‘dapet’ tegangnya, ‘dapet’ capeknya. Sebaliknya, Hendra/Ahsan kemarin waktu melawan pasangan India (Manu Attri/Sumeeth Reddy), belum main maksimal,” jelas Herry.

Penentuan nasib Hendra/Ahsan ke perempat final ada di laga terakhir di grup D melawan Chai/Hong. Jika kalah, Hendra/Ahsan terhenti di penyisihan grup. Namun jika menang, Hendra/Ahsan akan lolos ke perempat final dengan status runner up grup dan memungkinkan mereka untuk berjumpa para juara grup lain.

“Tentunya besok harus lebih maksimal dan ini tidak gampang, tekanan pasti tinggi. Siapa yang bisa mengatasi tekanan, dia yang akan menang. Kami akan mengevaluasi penampilan Hendra/Ahsan dan fokus melawan Chai/Hong. Kalau menang, perjuangan di perempat final sebagai runner up memang lebih berat,” pungkas Herry.

Pertandingan perebutan tiket perempat final antara Hendra/Ahsan melawan Chai/Hong, akan disiarkan langsung pada Sabtu (13/8), pada pukul 19.00 WIB di SCTV.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement