REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdagangan di sepanjang Jalur Sutra juga berpengaruh nyata pada globalisasi. Material seperti sutra yang kala itu hanya diproduksi di Cina, ternyata didapati penggunaannya di Roma.
Sutra dari Cina juga menjangkau wilayah Mediterania pada abad kedua sebelum Masehi. Sutra jadi komoditas pertama yang diekspor secara besar-besaran dari Timur ke Barat. Komoditas ini pula yang membuat jalur perdagangannya disebut Jalur Sutra.
Aliran barang Timur ke Barat dan sebaliknya membuat permintaan atas barang-barang eksotik dan mewah meningkat terutama di kawasan Mediterania, Basin, India, dan Cina. Tak ayal, para pedagang seperti Nanaivandak mendulang untung dari bisnis yang berjalan mulus di Jalur Sutra.
Permintaan rempah-rempah juga tak main-main peningkatannya. Aroma laba bisa dicium para pedagang yang memasok kayu manis, lada, jahe, pala, kapulaga, dan cengkih. Perdagangan rempah-rempah ini berhasil membuat beberapa negara produsennya merasakan pertumbuhan ekonomi yang bagus. Namun, rempah-rempah dari Jalur Sutra pula yang kemudian menggiring terjadinya hubungan serius Eropa dengan Asia Tenggara dan dimulainya kolonialisme.
Komoditas lain, seperti beras dan gula juga masuk dalam daftar komoditas yang diperdagangkan di Jalur Sutra. Tentu saja, perdagangan di sana juga menyediakan barang lain yang diinginkan konsumen seperti pengharum, batu mulia, mutiara, sutra, kuda, tempurung penyu, gading, cula, pewarna, hingga giok. Permintaan giok terbilang tinggi karena jadi hadiah istimewa bagi para wanita dan pasokan ke Eropa pun terbatas.
Yang bertukar di Jalur Sutra kemudian tak hanya barang dan keyakinan, tapi juga jasa dan kreativitas seni. Lalu-lalang para seniman menuju Cina membuat musik dan tarian juga jadi kondang di sana.
Ide dan pengetahuan juga ikut mengalir. Matematika, astronomi, dan sains berkelindan di Jalur Sutra. Salah satu penemuan penting bagi bangsa Cina adalah kertas dan proses produksinya yang kemudian juga menyebar ke Asia Tengah hingga Baghdad dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Penemuan porselen dan teknologi produksinya di Cina juga tak bisa ditahan sebarannya hingga Eropa.
Karena Jalur Sutra pula, manusia dan barang dari berbagai penjuru dunia bertemu dan terjadilah penularan penyakit. Namun, dari situ pula, muncul ide cemerlang tentang vaksinasi.