Selasa 14 Feb 2017 22:15 WIB

Masa Tanggap Darurat Banjir Lombok Timur Ditetapkan 10 Hari

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Bayu Hermawan
Banjir (ilustrasi)
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Rum mengatakan masa tanggap darurat banjir Lombok Timur ditetapkan selama 10 hari.

"Keputusan Bupati Lombok Timur mengenai tanggap farurat sudah ditandatangani. Masa tanggap darurat ditetapkan selama 10 hari mulai 9 Februari sampai 18 Februari," ujar Rum di Mataram, NTB, Selasa (14/2).

BPBD NTB mencatat sedikitnya 848 jiwa masih mengungsi akibat banjir bandang di Kabupaten Lombok Timur, NTB. Rum mengatakan, ratusan pengungsi tersebar di beberapa titik di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, seperti kantor desa Dara Kunci, Menanga Reak Timur, Menanga Reak Barat, SD Islam Koloh Sepang, Gubuk Lauq, serta Masjid al Amin.

Selain itu, sekitar 150 kepala keluarga di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur masih terisolir. Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Sambelia dan Sembalun terjadi dua kali yakni pada Kamis (9/2) dan Sabtu (11/2).

Desa terdampak di Kecamatan Sambelia meliputi Desa Sambelia, Baki Manis, Labuhan Pandan, Dadap, Belanting, Dara Kunci, dan Sugian. Sedangkan, wilayah terdampak banjir di Kecamatan Sembalun ialah Desa Sembalun.

"Satu orang meninggal dunia (perwira Polda NTB) di Desa Belanting terseret arus sungai saat mencoba menerobos banjir dengan mobil. Untuk sakit parah nihil, lainnya hanya sakit ringan," katanya.

Tim penanganan tanggap darurat sudah melakuka evakuasi di desa Sambelia dan Darakunci saat banjir melanda. Kemudian, dapur umum lapangan terus diaktifkan di Desa Dara Kunci dan Desa Sambelia. BPBD NTB juga menyiapkan bronjong dipasang pada jalan provinsi yang longsor.

"Jembatan di Desa Sambelia hari ini pemasangan bronjong isi batu untuk menyangga lembaran flat baja sebagai lantai besok selesai dan bisa dipergunakan," jelasnya.

Selain itu, perbaikan tiang listrik yang roboh akibat gerusan banjir diharapkan selesai besok, sehingga aliran listrik bisa kembali menyala di Desa Sambalia. Dia tak menampik potensi hujan yang tidak menentu karena pola cuaca ekstrem pada Februari menjadi hambatan utama. Selain itu, sinyal komunikasi di beberapa titik juga kerap terganggu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement