REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Sebanyak 80 trenggiling dilepasliarkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, di Taman Nasional Zamrud, Kabupaten Siak, Selasa (14/2).
"Hari ini, saya dan tim BBKSDA Riau yang didampingi Polsek Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis melepas 80 ekor trenggiling di TN Zamrud, Siak," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah IV Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Muhammad Zunir di Siak.
Zunir mengatakan, trenggiling yang berhasil diamankan polisi Bengkalis semula 89 ekor. Namun, sembilan ekor lainnya mati karena hewan itu disimpan tidak secara semestinya atau dikarungi, dan sudah terlalu lama hidup di tempat yang bukan habitatnya. "Sembilan yang mati tersebut sudah dimusnahkan dengan cara dibakar di Mapolres Bengkalis tadi pagi," ungkap Zunir.
Dia juga menyebutkan 80 ekor trenggiling yang masih hidup itu diserahkan Polres Bengkalis ke BBKSDA dan dibawa menggunakan mobil dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan cara disiram dengan air dan dilapisi rumput.
Pada Ahad (12/2) polisi di Kabupaten Bengkalis mengamankan empat pelaku yang masing-masing berinisial JI (42), RO(39), FB (49) dan SU (32) di Jalan Lintas Pekanbaru-Bengkalis, Kecamatan Siak Kecil, Bengkalis. "Penangkapan berawal dari patroli rutin yang dilakukan oleh jajaran Polsek Siak Kecil," kata Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono di Bengkalis.
Saat sedang melakukan patroli di wilayah itu petugas memberhentikan dua unit mobil minibus jenis Innova dengan nomor Polisi BG 1246 MW dan BG 2534 HD, dan mencium aroma mencurigakan.
Ketika dilakukan penggeledahan, petugas menemukan 89 ekor trenggiling yang disimpan dalam karung dan keranjang. Dia mengatakan, mereka semua berupaya menyelundupkan 89 trenggiling ke Malaysia melalui pelabuhan tikus.