REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kepolisian Malaysia telah menangkap sopir taksi yang membawa dua perempuan dibalik pembunuhan saudara seayah Kim Jong-un, Kim Jong-nam, Rabu (15/2). Menurut laporan, dua perempuan tersebut adalah orang Vietnam.
Seorang pejabat kepolisian Malaysia anonim mengonfirmasi pada Telegraph bahwa dua perempuan tersebut adalah agen rahasia. Identitas sopir taksi yang membawa keduanya masih tidak dipublikasikan. Namun usianya sekitar 30 tahunan.
"Kami sudah memeriksa rekaman CCTV, kami sudah menangkap supir taksi yang membawa dua perempuan itu," kata sumber. Menurutnya, sopir taksi meyakini dua perempuan ini adalah orang Vietnam dan agen asing.
Polisi menduga mereka masih ada di Malaysia. Menurut sumber, pemerintah Korut telah mengirim seorang diplomat senior dan meminta otopsi tidak dilakukan. Polisi Malaysia menolak. Saat ini mereka masih menyelidiki penyebab kematian.
Menurut agen mata-mata, Kim Jong-nam tinggal dengan istri keduanya di Macau, Cina. Ia dilindungi oleh Beijing. Menurut laporan, Kim juga punya seorang istri dan putra di Beijing.
Ia termasuk seorang yang tidak tertarik pada kekuasaan di negaranya. Meski darah Kim Jong-il mengalir dalam darahnya, Jong-nam lebih memilih lebih banyak menghabiskan waktu di luar negeri. Meski sering kali dengan identitas palsu.
Pada surat kabar Jepang, Jong-nam pernah mengatakan tidak setuju pada sistem transfer kekuasaan dinasti. Ia salah satu advokat reformasi Korut. Jong-nam kabarnya dekat dengan pamannya, Song-thaek yang juga mantan orang berkuasa Korut.
Dilansir The Star, Jong-nam pernah jadi target pembunuhan pada Oktober 2012. Seorang jaksa Korsel mengatakan seorang tahanan asal Korut adalah mata-mata. Ia mengaku pernah terlibat dalam skenario tabrak lari di Cina pada 2010 menargetkan Jong-nam.
Pada 2012, surat kabar Moskow melaporkan ia pernah punya masalah keuangan. Argumenty i Fakty mengatakan ia diusir dari hotel mewah di Macau karena hutang sebesar 15 ribu dolar AS.