Ahad 19 Feb 2017 10:05 WIB

PDIP Incar Dukungan PKB, PAN, dan PPP untuk Pilkada DKI

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) berbincang dengan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama saat konferensi pers di Kebagusan, Jakarta, Rabu (15/2).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) berbincang dengan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama saat konferensi pers di Kebagusan, Jakarta, Rabu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengungkap, konsolidasi terus dilakukan oleh tim pemenangan pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saipul Hidayat untuk putaran kedua Pilkada DKI. Salah satunya yang utama, meraih suara dari simpul-simpul masyarakat pendukung yang belum mendukung Ahok-Djarot.

"Apakah itu tokoh masyarakat, agama atau pendidikan, merekalah pemegang hak langsung yang dapat berkoodinasi masyarakat di lingkungan terdekatnya masing-masing," ujar Basarah dalam keterangan persnya di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (18/2).

Namun demikian, Basarah tidak menafikan perlunya konsolidasi dengan partai politik pengusung pasangan calon Agus Harimurti-Sylviana Murni. Karenanya, partainya pun membuka komunikasi dengan parpol, terutama parpol koalisi pendukung Pemerintahan Jokowi-JK, yakni PKB, PAN dan PPP.

Menurutnya, kepada tiga partai tersebut sudah dibuka komunikasi secara intensif untuk bekerja sama dalam Pilkada DKI Jakarta sejak Agus-Silvy pidato politik menerima kelelahan pada 15 Februari lalu.

"Menurut kami di tiga parpol ini, modal politik yang kami punya. Bahwa PAN, PPP, PKB kita bersama-sama jadi pengusung Jokowi-JK, ini kita anggap lebih mudah untuk putaran kedua," kata Basarah.

Namun demikian, meski komunikasi terus dilakukan, pihaknya menyerahkan keputusan tersebut kepada masing-masing parpol. Hal ini jika nantinya dalam komunikasi tersebut tidak menghasilkan keputusan kerjasama parpol tersebut.

"Kita kembalikan ke masing-masing parpol, Kita tidak bisa masuk dan mendikte otoritas parpol lainnya, hubungan kita saling menghormati," kata Basarah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement