REPUBLIKA.CO.ID, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menggunakan gedung barunya sejak (6/2) lalu. Gedung dengan disain berwarna merah putih di sisi kiri dan kanan ini berada di jalan Kuningan Mulia, Guntur, Setia Budi, Jakarta Selatan.
Di gedung yang baru ini, tidak semua pegawai mendapatkan akses yang sama. Akses gedung terbagi menjadi warna merah yang berada di lantai satu, dua, 14, dan 15. Sedangkan warna hijau GF, dan warna kuning di lantai B1, B2, 3 hingga 13, serta lantai 16.
Warna merah artinya ruangan-ruangan hanya bisa dimasuki oleh kalangan terbatas, misalnya ruang pemeriksaan. Sedangkan warna kuning khusus untuk pegawai KPK, dan warna hijau bagi visitor.
"ID juga ada tandanya merah, hijau, kuning. Jadi engga semua orang bisa masuk, misalnya ke ruangan saya juga engga semua orang," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di gedung KPK, Jalan Kuningan Mulia, Jakarta Selatan, Ahad (19/2).
Dengan luas bangunan utama seluas 16.714 meter persegi, bangunan ini terdiri dari 16 lantai. Lantai pertama di bagian depan gedung ini berisi tujuh ruangan untuk laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), humas, dan ruang verifikasi.
Saut bersama Kabiro Humas KPK Febri Diansyah menemani para awak media menilik sebanyak 72 ruang pemeriksaan. Ruangan pemeriksaan ini berada di lantai dua gedung KPK.
Ada yang membedakan di sini dengan gedung lama KPK. Di gedung baru, KPK membagi ruang untuk terperiksa dan saksi yang dibedakan. Di ruang terperiksa berada di kanan gedung dan ruang pemeriksaan saksi berada di kiri gedung.
Sebelum menuju ruang pemeriksaan, mereka akan lebih dulu menunggu antrean panggilan di ruang tunggu. Dari ruang tunggu, mereka akan dipanggil menuju nomor ruang pemeriksaan yang telah disebutkan.
Di dalam ruang pemeriksaan pun terbagi menjadi dua ruangan, yakni bagi mereka yang terperiksa maka berada di dalam bersama penyidik sedangkan penasehat hukumnya berada di ruang luar. Yang unik di sini, adalah pembagian ruangan menggunakan pembatas kaca satu arah. Penasihat hukum baru bisa melihat kliennya yang tengah diperiksa apabila lampu di tempatnya dimatikan.
Di dalam ruang pemeriksaan berukuran 2,5x2,5 meter ini, terdapat meja, kursi, CCTV, alat perekam audio, dan video. Sedangkan di ruang penasehat hukum seluas 1,4 x2,5 meter, nantinya hanya akan disediakan kursi.
Menuju lantai tiga, diisi oleh ruang pegawai, kantin, dan poliklinik serta dihubungkan oleh jembatan menuju gedung auditorium dan juga tempat ibadah. Selanjutnya, diperlihatkan juga ruang para staf yang berada di lantai 5. Di lantai lima ini, adalah ruang Kabiro Humas KPK beserta timnya. Dengan empat ruang berkaca dan satu ruangan luas berada di tengah-tengah.
Kemudian, Saut mengajak para awak media menuju lantai 16. Lantai 16 ini masih berupa lapangan luas yang sebagian telah digelar sajadah dan sebagian lagi masih kosong. Lantai 16 ini, nantinya akan digunakan sebagai ruang serbaguna KPK, termasuk jika ada acara pelantikan dan kunjungan tamu undangan.
Menurut Saut, tidak ada perbedaan secara khusus antara gedung lama dan baru. Yang pasti kata dia, yang membedakan adalah tingkat keamana dan juga kenyamanan. Semua itu dilihat dari, akses masuk yang berbeda, kamera CCTV hampir di setiap ruang dan lorong. "Perbedaan yang paling umum di sini lebih secure, tahanan lebih aman terintegrasi juga dengan ruang penyidiknya, teknologi keamanannya," kata dia.
Sedangkan kenyamanan, lanjut Saut tentu saja berbeda karena luasnya dapat menghindari tumpukan barang di sana-sini. Kemudian ditambah juga dengan rencana untuk membuat ruangan penyidik dilengakapi dengan musik," kata dia. "Jangan salah, jadi penyidik itu stres loh, jadi kalau ada musiknya kan enak, jas..jess..jas," kata dia sedikit melantunkan alunan musik.
Akan tetapi sedikit kekurangannya, Saut sedikit merasa khawatir tentang transparannya ruang kerja dengan gedung-gedung di sekitarnya. Bisa saja kata dia, saat pegawai sedang sibuk bekarja lalu ada oknum nakal yang tengah meneropong dari gedung sebelah. "Dari ruangan lebih enak, cahaya lebih banyak, tapi tetap harus waspada. Lagi ngetik bisa dilihat orang pakai teropong dari hotel," kata dia.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook