REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH -- Banjir bandang sungai Cidadap di wilayah Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat tidak lantas membuat warga korban banjir ingin pindah tempat tinggal. Mereka yang tinggal di bantaran Sungai Cidadap, tepatnya di Komplek Perkebunan Montaya, Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat enggan berpindah.
Unang Toto (40), mengungkapkan nyaman tinggal di rumah yang berada di bantaran Sungai Cidadap. Sehingga tidak terlalu mempermasalahkan banjir yang kerap melanda kawasan tersebut.
"Di sini memang sering banjir dari dulu. Sehari sebelum kejadian banjir besar, kita kebanjiran juga. Tapi kecil. Saya sudah nyaman tinggal di sini," ujarnya, Jumat (24/2).
Sementara itu, Ketua RT 03/RW 05, Desa Sirnajaya, Wawan Romdon (33) mengaku jika kawasan bantaran Sungai Cidadap kerap dilanda banjir. Kawasan tersebut berlangganan banjir sejak berpuluh tahun lalu. "Dari dulu suka banjir. rumah di sini pakai panggung tinggi. Untuk mengantisipasi banjir tapi itu dulu," katanya.
Menurutnya, daripada relokasi ia menyarankan pemerintah membangun tanggul penahan air di sepanjang bantaram sungai. Langkah tersebut dinilai lebih efektif menangani masalah banjir.
Warga lain, Eneng Gustini (33), mengaku tak setuju jika pemerintah merelokasi tempat tinggal mereka ke tempat yang dinilai lebih aman. Eneng beralasan, ia khawatir jika direlokasi nasibnya tak bakal lebih baik.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Arifin Kertasaputra, meminta Pemerintah KBB segera merelokasi warga yang tinggal di bantaran sungai. Ia menilai, bakal berbahaya bagi warga jika tak segera pindah.