REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini produk perbankan syariah dinilai menjiplak produk konvensional dengan menggunakan akad dan istilah yang berbeda. Namun pada tahun ini perbankan syariah akan fokus mengembangkan produk syariah lebih luas lagi.
Direktur Konsumer BNI Syariah, Kukuh Rahardjo menjelaskan, saat ini memang banyak masyarakat yang menilai produk syariah tidak jauh berbeda dengan konvensional. Hal ini karena masih kurangnya literasi produk syariah dan masih terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang syariah.
"Sebenarnya kaidah produk syariah itu sangat berbeda dengan produk konvensional, tidak hanya halal haram saja, mekanismenya pun berbeda," kata Kukuh pada Republika.co.id, Ahad (26/2).
Pemahaman ini, menurutnya tidak hanya pada masyarakat, tapi juga para ustaz yang tidak memperoleh literasi langsung dari praktisi perbankan syariah, sehingga terjadi pembiasan yang semakin jauh. Dengan kondisi seperti ini, kata Kukuh, BNIS pada tahun ini akan fokus pada implementasi Griya Swakarya dan Wakaf Hasanah secara bertahap. Griya Swakarya yakni membangun perumahan atau gedung yang nantinya dijual kepada masyarakat dengan harga lebih murah dibandingkan jika BNI Syariah membiayai developer. Nantinya, BNI Syariah akan melakukan penjualan dan pembiayaan bagi bangunan yang sudah tersedia.
Sedangkan Wakaf Hasanah memungkinan nasabah untuk berwakaf melalui BNI Syariah dan dapat memantau sendiri proyek dari dana wakaf yang dilaksanakan oleh lembaga wakif. Semua itu bisa dipantau secara langsung di portal web Wakaf Hasanah BNI Syariah. Kedua produk ini dinilai sangat berbeda dengan perbankan konvensional dan hanya dapat dilaksanakan oleh bank syariah.
Bank Syariah Mandiri (BSM) memiliki produk unggulan khusus syariah yang akan didorong pada tahun ini. Senior Executive Vice President Retail Banking BSM, Niken Andonowarih mengatakan, pada 2017 ini, pihaknya akan mendorong lima produk utama yang menjadi rencana utama perseroan menuju bank terbesar di ritel pada 2020. Produk-produk tersebut antara lain Gadai dan Cicil emas, Griya, pembiayaan mikro, pembiayaan pensiunan, dan tabungan mabrur. Salah satu produk unggulan, yakni Gadai dan Cicil Emas ditargetkan tumbuh 25 persen atau sebesar Rp 2,65 triliun pada tahun ini.
Sedangkan BRI Syariah, di tahun ini akan fokus pada bisnis utama bank syariah di bidang layanan untuk menaikkan fee based income, seperti produk dan layanan terkait haji dan umrah. Selain itu, BRIS juga akan mendorong pertumbuhan KPR Faedah dan FLPP. Sekretaris Perusahaan BRIS, Indri Tri Handayani menjelaskan, untuk tabungan haji, BRIS juga menyasar untuk tabungan haji anak.