Senin 27 Feb 2017 02:54 WIB

Dua Orang Hilang Terbawa Banjir Bandang di Kendal

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Hujan deras melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah, sehingga mengakibatkan banjir dan longsong. Banjir bandang menerjang pemukiman dan lahan pertanian di Dusun Kenjuran Desa Purwosari, Sukorejo, Kendal, sekitar pukul 16.00, dan membawa material lumpur.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengungkapkan data sementara dampak banjir menyebabkan dua orang dewasa menjadi korban terseret banjir. Namun, hingga saat ini korban belum dapat ditemukan, pencarian akan dilanjutkan besok pagi.

Banjir bandang juga menyebabkan 11 rumah hancur dengan 8 rumah rata tanah, dan tiga rumah hilang terseret banjir, 300 orang mengungsi di masjid. BPBD Kabupaten Kendal telah berada di lokasi bencana untuk melakukan penanganan darurat, bersama Dinas Sosial dan relawan Kobra Mania.

Persiapan mendirikan dapur umum dan posko darurat disiapkan, dengan logistik awal telah dikirim BPBD Kendal untuk penanganan darurat meliputi mie instan, air mineral, beras, gula, teh, sarden, kopi, minyak goreng, selimut, tikar dan matras. Dinsos Kendal menambahkan sarden, mie, matras, tenda gulung, minyak, selimut, kecap dan beras.

BPBD Jawa Tengah telah memerintahkan BPBD Batang, Semarang dan Demak mengirimkan bantuan personil dan logistik membantu BPBD Kendal. Banjir dan longsor juga terjadi di Kabupaten Wonosobo, menyebabkan akses jalan Wonosobo-Dieng terendam banjir.

Hingga pukul 20.00 tadi, jalan Wonosobo-Dieng sudah terbuka satu jalur. Sedangkan, tujuh titik longsor dengan volumen longsor cukup banyak masih menutup sebagian jalan, sehingga alat berat diperlukan untuk mengatasi material longsor.

"Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya. Potensi curah hujan dengan intensitas tinggi masih berpeluang terjadi hingga awal Maret. Hujan yang deras telah memicu longsong, banjir dan pohon tumbang," kata Sutopo melalui rilis yang diterima Republika, Ahad (26/2).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement