REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Santunan dana untuk keluarga korban yang terkena reruntuhan crane ketika pelaksanaan ibadah Haji 2015 lalu masih belum cair. Dana tersebut masih mengendap di Kementerian Keuangan Arab Saudi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, dari informasi yang diterima oleh Pemerintah Indonesia, dana santunan ini sebenarnya sudah ada. Namun, karena data semua korban belum dilengkapi oleh semua negara maka dana ini belum bisa diberikan.
"Buat sistem di sana mereka tidak bisa mengucurkan dana kalau belum semua melengkapi data, baik korban dan ahli waris," kata Arrmanatha, Jumat (3/3).
Menurutnya, data korban dan ahli waris dari Indonesia sebenarnya sudah rampung. Sayang, terdapat sejumlah negara yang belum menyelesaikan data tersebut. Sebab, korban yang terkena oleh jatuhan crane ini dari berbagai negara.
Meski demikian, Pemerintah Indonesia akan terus mendorong Pemerintah Arab Saudi agar bisa meminta kelengkapan data semua korban dari berbagai negara. Jika memang tidak bisa, Indonesia berharap agar dana santuan untuk korban yang datanya sudah lengkap bisa disegerakan.
"Walaupun ini akan menyulitkan mereka (Arab Saudi) kalau dibayar separuh-separuh, tapi kita tetap mendorong itu (santuanan disegerakan)," paparnya.