REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Sejumlah aparat gabungan dari TNI AU, Polda Bali dan Kodam IX/Udayana memperketat pengamanan di sekitar kawasan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai jelang kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Pengetatan pengamanan tampak di kawasan Base Ops Pangkalan Udara Ngurah Rai, Sabtu (4/3) yang rencananya menjadi jalur keluar Raja Salman dan rombongan sesaat setelah mendarat di Bali.

Puluhan petugas Angkatan Udara Republik Indonesia bersenjata laras panjang bersiaga di depan pintu gerbang Base Ops bersama dengan TNI AU dan kepolisian.

Tidak hanya di pintu gerbang Base Ops Lanud Ngurah Rai, penjagaan juga dilakukan di samping gedung Aerofood Catering Service (ACs) atau berada di sebelah barat Base Ops yang rencananya menjadi jalur keluar Raja Salman.

Petugas telah memasang barikade di sekitar kawasan itu untuk membatasi pihak yang tidak berkepentingan memasuki kawasan sekitar Base Ops Lanud Ngurah Rai.

Dua lahan parkir umum di sekitar kawasan tersebut juga dikosongkan menjelang kedatangan Raja Arab Saudi itu.

Direktorat Lalu Lintas Polda Bali juga telah menyiagakan lebih dari 60 mobil dan 30 motor patroli dan pengawalan untuk mengawal Raja Salman dari bandara menuju Nusa Dua. Sementara itu puluhan mobil mewah jenis sedan Mercedes Benz dan Toyota Aplhard juga memasuki gerbang Base Ops Lanud Ngurah Rai yang digunakan mengangkut rombongan Raja Salman.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat dan Hukum Bandara Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim mengatakan Raja Salman dan rombongan dijadwalkan tiba sekitar pukul 17.45 WITA.

Orang nomor satu dari negeri kaya minyak itu, lanjut dia, didampingi oleh 81 orang dan 30 orang kru. Sesaat setelah tiba, Raja Salman akan langsung menuju Nusa Dua, Kabupaten Badung untuk beristirahat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika