REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi salah satu partai yang belum memastikan diri akan berlabuh pada salah satu pasangan untuk pemilihan kepada daerah (Pilkada) DKI Jakarta. PPP masih melakukan konsolidasi internal sebelum memastikan suaranya diberikan kepada pasangan Anies-Sandi atau Basuki-Djarot
Ketua Umum PPP M Romahurmuziy mengatakan, pihaknya telah melaksanakan rapat pengurus harian pada Kamis (2/3) kemarin. Konsolidasi ini untuk menyerap aspirasi dari seluruh komponen pengurus harian. Rencananya, pekan ini PPP akan menerima masukan dari seluruh cabang dan wilayah di DKI Jakarta. Selain itu, PPP akan meminta masukan dari pemangku kepentingan dan sesepuh serta alim ulama partai.
"Kami harap pekan depan sudah bisa mengambil keputusan untuk pilkada DKI di putaran dua," kata Romahurmuziy di Gowa, Sulawesi Selatan, Ahad (5/3).
Rommy, sapaan akrabnya menjelaskan, PPP melihat bahwa sosok yang menjadi Gubernur DKI Jakarta harus membuat kota bisa dibangun tanpa kegaduhan, dengan tanpa menimbulkan persoalan pelik di masyarakatnya. Sebab, Gubernur DKI Jakarta nantinya akan menjadi barometer politik nasional. Menurutnya, semua pihak memandang ke kota ini, maka harus ada kondisi kota yang tertata, tapi tetap mengepentingkan kesejahteraan dan kenyamanan warga.
"DKI ini menjadi daerah menggunakan dua putaran Pilkada. Semua mata tertuju pada kota ini," ujarnya.
Baca juga: Ini Perbedaan Kampanye Putaran Pertama dan Kedua Pilkada Jakarta