Senin 06 Mar 2017 17:56 WIB

Dedi Mulyadi: Warga Jabar Siap Gak Dipimpin oleh Saya?

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ilham
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Pemilihan Gubernur Jawa Barat akan berlangsung pada 2018 mendatang. Nama-nama calon gubernur yang dinilai layak maju sudah bermunculan berdasarkan hasil survei lembaga riset. Salah satunya, Dedi Mulyadi yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta periode kedua. 

Saat ditanya awak media, apakah Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat tersebut siap diusung menjadi calon gubernur. Dedi Mulyadi menjawab yang menyiapkan (calon gubernur) itu adalah rakyat dan bukan dirinya. 

"(Siap diusung?) Yang menyiapkan itu rakyat bukan saya. Jadi, lihat rakyatnya siap gak (dipimpin) sama saya? Kita ukur dulu," ujarnya kepada wartawan saat hadir di acara PGRI Kabupaten Bandung, Senin (6/3).

Terkait dengan dukungan DPD partai Golkar di tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Barat terhadap dirinya. Ia mengatakan, yang mengukur bukan DPD, tapi yang memilih adalah 33 juta rakyat Jawa Barat. "Siap atau tidak siap rakyat yang menentukan," katanya. 

Menurutnya, pemilihan gubernur Jawa Barat merupakan urusan dan pilihan masyarakat. Sehingga apabila ditanyai mengenai dirinya yang siap diusung maju atau tidak dipersilahkan bertanya kepada masyarakat.

Dirinya mengungkapkan pihaknya tengah melihat apa yang menjadi kehendak publik Jawa Barat saat ini termasuk kualifikasi (gubernur) masyarakat Jawa Barat hari ini dan yang menjadi visi. Kemudian, Dedi mengatakan yang harus dipelajari berikutnya secara mendalam adalah pada dua kali pemilihan gubernur kemarin. (Calon) yang memiliki elektabilitas tinggi selalu menjadi nomor ketiga. 

"Berarti ada faktor yang dimiliki rakyat Jabar yang tidak bisa dibaca oleh lembaga survei. Ini harus menjadi catatan penting," katanya. 

Terkait dengan keberadaan dirinya yang sering terjun ke daerah di wilayah Jawa Barat. Ia mengaku itu merupakan proses komunikasi publik dirinya seiring dengan kepemimpinan di Purwakarta yang sudah dua periode.

"Tingkat bagaimana berkomunikasi ada dua hal, yang pertama kapasitas saya sebagai ketua partai menuntut saya untuk bertemu dengan konstituen memahami apa yang menjadi keinginan publik," katanya. 

Sehingga dirinya mengaku mempunyai bahan dasar dalam membuat keputusan yang diambil oleh anggota fraksi di DPRD Jawa Barat. Sehingga saat RAPBD, kata Dedi, ia sering memberikan gagasan yang menjadi rujukan fraksi dalam mengambil keputusan. 

"Saya turun ke daerah bagian dari kebutuhan partai. Kemudian kedua persoalan saya sangat suka terhadap nilai-nilai yang bersifat tradisi yang itu mulai ditinggalkan rakyat Jawa Barat," katanya. 

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung, Dadang Naser mengatakan, pihaknya mendorong untuk mensosialisasikan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi agar elektabilitasnya terus naik. Namun, menyangkut dukungan terkait pilgub Jawa Barat, pihaknya mengikuti intruksi dari pusat. "Iya, kalau Golkar itu dasarnya intruksi. Kalau dasarnya itu pasti kita loyal," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement