Selasa 07 Mar 2017 04:00 WIB

Mahasiswa Muslim Wajib Isi Formulir, 'Apa Anda Memukul Istri Anda?'

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Muslim Amerika Serikat sedang menunaikan shalat Jumat di Gedung Capitol Washington
Foto: Heri Ruslan/Republika
Muslim Amerika Serikat sedang menunaikan shalat Jumat di Gedung Capitol Washington

REPUBLIKA.CO.ID, OKLAHOMA -- Kelompok advokasi Council on American-Islamic Relations (CAIR) melaporkan kebijakan kantor legislatif Oklahoma yang menyinggung agama Islam, Ahad (5/3). Mahasiswa Muslim yang berkunjung ke sana diharuskan mengisi form pertanyaan terkait Islam.

Salah satu pertanyaan yang menyinggung adalah pertanyaan 'apakah Anda memukul istri Anda?'. Form juga meminta mahasiswa memilih apakah mereka setuju Nabi Muhammad SAW adalah pembunuh pagan.

Formulir sebanyak dua halaman itu dikeluarkan oleh kantor Representative asal partai Republik, John Bennett. Anggota staf kantor memberikan form hanya pada mahasiswa Muslim yang ingin bertemu dengan Bennett pada Kamis lalu.

Direktur Eksekutif CAIR cabang Oklahoma, Adam Soltani mengatakan para mahasiswa harus mengisinya sebagai syarat agar bisa bertemu sang legislator. Mereka di capitol untuk acara tahunan Muslim Day yang diorganisir CAIR.

Acara ini bertujuan memperkenalkan komunitas Muslim pada otoritas baru di setiap negara bagian. Selain itu demi membangun hubungan baik dan demokratis.

Bennett mengonfirmasi pada surat kabar Tulsa World melalui surel. Bahwa tiga mahasiswa Muslim mengunjungi kantornya pada Kamis sebagai bagian dari aktivitas Muslim Day. Ia juga mengonfirmasi mereka diberikan form.

Bennett mengatakan pertanyaan soal memukul istri adalah pertanyaan biasa. Ia mengaku yakin meski hukum Islam dan Alquran memperbolehkan memukul istri, namun tidak semua orang melakukannya. Soltani mengatakan para mahasiswa itu akhirnya tidak diizinkan menemui Bennett.

"Yang membuat masalah adalah pernyataan itu sendiri, hanya Muslim yang jadi sasaran, ia tidak melakukan itu pada rekan Kristen atau Yahudi," kata Soltani.

Ini bukan pertama kalinya Bennett menghadapi kritik soal pernyataan menyinggung Islam. Pada 2014, dalam pidatonya ia mengaku pernah membaca Alquran dan hadist. Ia menyebut 90 persen isinya adalah kekerasan.

"Jika saya seorang Islamofobia yang bicara kebenaran soal Islam, maka Anda benar," kata dia saat itu.

Form dari kantor Bennett dibuat oleh sebuah organisasi nasional yang disebut Southern Poverty Law Center sebagai kelompok akar anti-Muslim terbesar di AS. Soltani mengatakan Bennett tidak pantas jadi seorang legislator jika memiliki sifat penuh kebencian. Ia menyebut ini sebuah diskriminasi yang jelas dilakukan Bennett.

Formulir juga menanyakan soal keyakinan apakah orang yang keluar dari Islam pantas dihukum. Selain itu, tentang hukum syariah yang harus memimpin kafir atau non-Muslim, Nabi Muhammad yang menikahi anak dibawah umur, juga soal menipu non-Muslim.

Pada Tusla, Bennett bersikeras form itu hanya berisi pertanyaan biasa yang secara sederhana meminta jawaban. Ia mengatakan pernyataan tersebut juga berdasar pada aturan Islam dan hadist.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement