REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Amerika Serikat mulai menempatkan sistem pertahanan antirudal di Korea Selatan pada Selasa (7/3). Ini dilakukan setelah Korea Utara menembakkan empat rudalnya di Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.
Media Korut menyatakan, Pemimpin Korut Kim Jong-un secara personal menjadi pengawas peluncuran empat rudal Korut pada Senin lalu. Posisi peluncuran rudal itu mengarah pada basis militer AS di Jepang. Ini merupakan tanda ancaman Korut terhadap AS karena tentara AS sering melakukan pelatihan militer dengan Korsel.
Media Pemerintah Korut KCNA mengatakan, di dalam hati pasukan meriam ada bara api dendam untuk melakukan balas dendam tanpa ampun terhadap para penghasut perang yang melakukan latihan perang gabungan. Ini menunjukkan Korut meluncurkan rudalnya karena tak suka latihan perang antara AS dengan sekutunya di Asia Timur.
Baca: Media Cina Peringatkan Kemungkinan Perang di Semenanjung Korea
Menurut KCNA, Kim Jong-un memerintahkan tentara Korut terus siaga tingkat tinggi jika sewaktu-waktu pecah perang sesungguhnya. Tentara Korut juga harus selalu siap menyerang dan melemparkan rudal kepada para musuh.
Rudal yang ditembakkan Korut merupakan jenis Intercontinental Ballistic Missiles (ICBMs) yang bisa mencapai AS. Jarak tempuh ICBMs mencapai 1.000 Km dan ketinggiannya mencapai 260 Km.
Para pejabat militer dan intelijen Korsel mengatakan, rudal-rudal Korut merupakan rudal terbaru pengembangan rudal scud. Saat ini Korut juga bersitegang dengan Malaysia akibat pembunuhan agen-agen Korut terhadap kakak seayah Kim Jong-un, yakni Kim Jong Nam. Kim Jong Nam dibunuh saat berada di bandara Malaysia.
Malaysia mengusir duta besar Korut. Korut membalasnya dengan mengusir duta besar Malaysia. Kedua negara juga melarang masing-masing warganya mengunjungi negara satu sama lain. Ketegangan antara Malaysia dan Korut makin meningkat
AS dan Jepang telah meminta bertemu dengan Dewan Keamanan PBB untuk membicarakan ancaman rudal Korut. Mereka akan bertemu dengan Dewan Keamanan PBB pada Rabu.
Baca: Malaysia Tutup Kedutaan Besar Korea Utara di Kuala Lumpur