Selasa 07 Mar 2017 17:05 WIB

Purwakarta Siaga Pergerakan Tanah

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi
Foto: Mahmud Muhyudin
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, mengeluarkan status siaga gerakan tanah menyusul sejumlah kasus gerakan tanah selama musim hujan. Sejumlah umah warga terdampak gerakan ini, di antaranya terjadi di Desa/Kecamatan Jatiluhur.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, wilayahnya saat ini siaga gerakan tanah. Terutama, selama musim penghujan. Sebab, ada 18 dari 192 desa dan kelurahan masuk zona merah rawan gerakan tanah.

"Hari ini juga kami sudah terima laporan adanya tiga rumah warga di Desa/Kecamatan Jatiluhur yang rusak akibat gerakan tanah," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Selasa (7/3).

Terkait dengan bencana tersebut, lanjut Dedi, badan terkait sudah turun ke lapangan. Saat ini, tim dari BPBD sedang mendata ulang daerah bencana.

Bencana longsor dan gerakan tanah menjadi paling diwaspadai mengingat, kontur tanah di Purwakarta labil dan jenisnya tanah lempung.

Sebelumnya, Tiga rumah di Kampung Neglasari RT 11/02, Desa/Kecamatan Jatiluhur rusak akibat gerakan tanah Selasa (7/3) dini hari. Satu di antaranya rata dengan tanah.

Suhendi (56 tahun) warga setempat mengatakan, salah satu rumah yang terdampak gerakan tanah ini milik kakaknya. Pada malam itu, keluarga kakaknya sedang tertidur pulas. Tiba-tiba terdengar suara keras, seperti benda jatuh.

Setelah dicek, ternyata tembok ruang tamu rumah kakaknya itu sudah ambrol. Selain itu, lantai keramiknya juga mengalami retak yang cukup panjang.

"Tanahnya juga ambles sedalam 40 sentimeter. Jadi, rumah ini harus dibongkar total. Karena khawatir membahayakan," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement