REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 6,1 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (7/3) dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 12,3 triliun. Adapun jumlah dana yang diserap tersebut berasal dari seri SPNS08092017, PBS013, PBS014, PBS011 dan PBS012.
Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Rabu (8/3), jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS08092017 mencapai Rp 2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,58 persen dan imbalan secara diskonto. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 8 September 2017 sebesar Rp 5,14 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,47 persen dan tertinggi 6,25 persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri PBS013 sebesar Rp 1,69 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,15 persen dan tingkat imbalan 6,25 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2019 ini mencapai Rp 3,75 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,03 persen dan tertinggi 7,5 persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri PBS014 sebesar Rp0,93 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,43 persen dan tingkat imbalan 6,5 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2021 ini mencapai Rp 1 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,31 persen dan tertinggi 7,59 persen.
Sementara itu untuk seri PBS011, jumlah dimenangkan mencapai Rp 1,07 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,78 persen dan tingkat imbalan 8,75 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2023 ini mencapai Rp1,19 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,72 persen dan tertinggi 8 persen.
Untuk seri PBS012, jumlah dimenangkan mencapai Rp 0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,29 persen dan tingkat imbalan 8,75 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Nopember 2031 ini mencapai Rp 1,25 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 8,15 persen dan tertinggi 8,37 persen.
Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, sebelumnya, pemerintah menyerap dana sebesar Rp 6,01 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (21/2) dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 10,3 triliun.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa peminatan atas lelang SBSN tersebut mampu melewati perkiraan sebelumnya. "Tingginya peminatan tersebut seiring dengan kondisi pasar obligasi yang mampu bertahan di tengah variatifnya sentimen, terutama dari terapresiasinya laju dolar AS," kata Reza.