Rabu 08 Mar 2017 15:43 WIB

Pengemudi Ojek Online Nyaris Bentrok dengan Sopir Angkut

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Ilham
Aksi Balasan Ojek Online terhadap Supir Angkot. Aksi tersebut digelar di depan Polres Metro Tangerang untuk melaporkan pemukulan salah seorang pengendara ojek online oleh supir angkot. Rabu, (8/3).
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Aksi Balasan Ojek Online terhadap Supir Angkot. Aksi tersebut digelar di depan Polres Metro Tangerang untuk melaporkan pemukulan salah seorang pengendara ojek online oleh supir angkot. Rabu, (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Aksi ratusan massa ojek online yang menuntut agar diusutnya pemukulan dan perusakan atribut mereka oleh sopir angkot nyaris ricuh dengan sopir angkot. Massa ojek online yang melakukan aksi di depan Polres Metro Tangerang menghadang angkutan umum yang melintas di jalan Daan Mogot.

Perwakilan transportasi online yang melaporkan kasus tersebut, Mawung menjelaskan, aksi damai oleh ratusan supir angkot ternyata memaka korban dari pihak transportasi online. "Katanya aksi damai, ternyata ada salah satu biker kami yang dipukuli," katanya saat akan membuat Laporan di Polres Metro Tangerang, Rabu (8/3).

Mawung mengatakan, selain mendapat kekerasan, aksi sweeping yang dilakukan supir angkot di kawasan Tangerang Raya juga membakar atribut dan memecahkan helm dari pengemudi ojek online. "Ada yang HP-nya dipecahin," jelasnya.

Kabag Oprasional Polres Metro Tangerang, Budi A.K. mengatakan, Polres Metro Tangerang mempersilakan perwakilan ojek online  membuat laporan kekerasan yang diterima biker tersebut."Sekarang akan buat laporan, ya silakan, kami akan layani," ujarnya.

Terkait dengan potensi keributan di depan Polres, Budi menjelaskan ada pasukan siaga yang siap untuk mengantisipasi kemungkinan keributan yang akan timbul. Saat ini, proses mediasi dan pembuatan laporan sedang berlangsung. Kepolisian menerima 5 perwakilan dari ojek online. Sedangkan suasana di luar Polres sudah bisa dikendalikan aparat kepolisian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement