REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi mengecam serangan yang terjadi di sebuah pangkalan militer Republik Mali beberapa waktu lalu. Sebanyak 11 tentara tewas dan empat lainnya terluka dalam kejadian tersebut.
Kejadian itu berlangsung pada Ahad (5/3) lalu. Seperti dilansir english.aawsat.com, Pos militer Mali yang berada di dekat perbatasan Burkina Faso diduga diserang oleh pihak terkait kelompok teroris. Kerajaan Arab Saudi juga menyatakan, dukungan untuk Mali.
Belasungkawa terhadap keluarga korban dan pemerintah negara itu disampaikan secara resmi melalui Kementerian Luar Negeri.
"Kami menyatakan belasungkawa atas peristiwa ini dan menegaskan siap mendukung Mali sepenuhnya," ujar pernyataan Kerajaan Arab Saudi melalui Kementerian Luar Negeri, Rabu (8/3).
Selain itu, Organisasi Kerjasama Isam (OKI) juga mengutuk serangan teroris yang terjadi di Mali. Pemerintah negara itu diminta untuk secepatnya mencari pelaku untuk kemudian dilakukan proses hukum.
"Pemerintah Mali harus melakukan berbagai usaha untuk menangkap pelaku dan memberantas fenomena terorisme yang terjadi di negara itu," ujar sekretaris jenderal OKI, Yousef Al Othaimeen.
Ia juga menegaskan dukungan OKI terhadap Mali serta negara-negara teteangga di sekitarnya. Keamanan, perdamaian, dan pembangunan berkelanjutan diharapkan dapat sepenuhnya terwujud di sana.
"OKI speenuhnya mendukung Mali dan negara-negara di sekitarnya untuk mewujudkan keamanan, perdamaian, dan pembangunan berkelanjutan," ucap Othaimeen.