REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta menggelar zakat award. Ajang ini digunakan untuk memberikan penghargaan pada muzakki atau pembayar zakat yang berprestasi di Kota Yogyakarta. Zakat award tahun ini diberikan pada tiga lembaga yang karyawannya 100 persen membayar zakat dengan rajin.
Menurut Wakil Ketua Baznas Kota Yogyakarta, Adi Suprapto mengatakan, tiga lembaga ini adalah MTs Negeri I Yogyakarta, MIN I Yogyakarta dan SMPN 10 Yogyakarta. "Lembaga ini semua karyawannya sudah membayar zakat dengan rajin. Sehingga kita berikan award tahun ini," ujarnya, Rabu (8/3).
Melalui award tersebut pihaknya ingin menggugah lembaga lain agar taat dalam membayarkan zakat. Pasalnya kata Adi, potensi zakat pegawai di Kota Yogyakarta cukup besar. Potensi zakat tersebut mencapai Rp 6 miliar per tahun.
Dari potensi tersebut kata dia, tahun ini pihaknya mentargetkan bisa menyerap zakat sebanyak Rp 5,1 miliar. Jumlah ini naik 25 persen dibandingkan penerimaan zakat 2016 yang mencapai Rp 4,3 miliar.
Dari penerimaan zakat tersebut kata dia, pihaknya fokus untuk pedistribusian zakat di empat program. Keempat program ini adalah Jogja Taqwa, Jogja Cerdas, Jogja Sejahtera dan Jogja Sehat. Khusus untuk Jogja Taqwa, Baznas Kota Yogya akan turut menggandeng Bank Jogja dalam penyaluran jariyah santri kurang mampu. "Masing-masing santri yang tidak mampu itu akan mendapat santunan sebesar Rp 500 ribu setiap anak. Dana itu kami salurkan melalui TPA masing-masing yang dicairkan melalui Bank Jogja," katanya.
Untuk program Jogja Taqwa telah mencakup 14.212 santri dengan nominal keseluruhan mencapai Rp 2,89 miliar. Program Jogja Cerdas mencakup 1.005 siswa dengan dana terserap Rp 440,6 juta, Jogja Sejahtera untuk 125 penerima dengan total Rp 399,9 juta dan Jogja Peduli untuk 303 penerima sebanyak Rp 255,7 juta.