REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Sebanyak 19 butir telur buaya muara yang ditemukan warga Desa Selolong Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu diamankan Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung.
"Telur buaya sebanyak 19 butir diserahkan warga ke Polsek Batiknau lalu polisi menyerahkan ke BKSDA," kata Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung Abu Bakar di Bengkulu, Kamis (9/3).
Abu mengatakan belum bisa menentukan jenis buaya tersebut bila hanya melihat fisik telur tersebut.
Menurut dia, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah telur buaya itu adalah buaya muara (Crocodylus porosus) yang merupakan jenis buaya dilindungi.
Namun ia memperkirakan telur tersebut merupakan telur buaya muara yang hidup di sekitar muara Sungai Bintunan Kecamatan Batiknau sebab wilayah itu merupakan habitat buaya muara.
Masyarakat di Kecamatan Batiknau disebutnya sudah sering melihat buaya di sekitar sungai itu dan cukup sering terjadi kasus gigitan. "Kami berterimakasih kepada aparat polisi dan warga yang menyerahkan telur satwa langka ini ke BKSDA," ucapnya.
Buaya muara hidup di sungai- dan dekat laut. Satwa itu juga dikenal dengan nama buaya air asin, buaya laut dan nama-nama lokal lainnya. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan nama Saltwater crocodile atau Indo-Australian crocodile.
Buaya itu tersebar di seluruh perairan dataran rendah dan perairan pantai di daerah tropis Asia Selatan, Asia Tenggara dengan habitat favorit perairan Indonesia dan Australia.