Kamis 09 Mar 2017 17:16 WIB

Demo di Dubes Turki, Geert Wilders Sebut Erdogan Diktator

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Geert Wilder
Geert Wilder

REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Politisi Belanda Geert Wilders kembali muncul di hadapan publik, hanya satu pekan sebelum pemilihan umum (pemilu) berlangsung di negara itu. Selama ini, ia dikenal sebagai sosok anti-Islam.

Seperit dikutip Independent, kemarin, ia muncul dengan melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Turki. Di sana, ia melontarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan adalah seorang diktator.

Dalam aksi itu, pemimpin dari Partai Kebebasan (PVV) itu juga membentangkan spanduk besar bertuliskan 'Pergi Jauh Ini Adalah Negara Kami'. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dijadwalkan untuk berkunjung dan melakukan kampanye di Belanda.

Tujuan utama kampanye itu adalah mendorong warga yang memiliki dwi kebangsaan Turki dan Belanda agar dapat mengikuti pemungutan suara referendum baru Turki pada April mendatang. Wilders menilai hal itu tidak boleh dibiarkan karena hanya akan mendukung rezim seorang diktator berkuasa.

"Atas nama kebebasan kita perlu mengatakan pergilah menjauh, membela dikator tidak diperbolehkan di tanah Belanda, termasuk bagi menteri dari Korea Utara (Korut) dan Arab Saudi," jelas Wilders.

Wilders tidak muncul di hadapan publik selama beberapa waktu setelah pihak keamanan negara itu melarang kampanye partainya sementara waktu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement