Senin 13 Mar 2017 23:41 WIB

Sutopo: Banjir Bandung Dapat Perhatian Khusus Presiden Jokowi

Red: Bilal Ramadhan
 Warga menggunakan jasa perahu kayu untuk menerobos banjir yang merendam di Jalan Raya Banjaran di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (8/3).
Foto: Mahmud Muhyidin
Warga menggunakan jasa perahu kayu untuk menerobos banjir yang merendam di Jalan Raya Banjaran di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah titik pengungsian di beberapa lokasi banjir di Kabupaten Bandung terus berkurang, dari sebelumnya tercatat sebanyak 22 titik pengungsian. Pengungsi korban banjir di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung mulai berkurang. Sebagian warga mulai kembali ke rumah karena banjir mulai surut.

Berdasarkan data yang dihimpun Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung para 12 Maret kemarin, pengungsi jumlahnya sebanyak 831 jiwa dari 242 kepala keluarga (KK). Jumlah tersebut berkurang dari sebelumnya 1.960 jiwa dari 550 KK. Sehingga, pada Senin 14 Maret 2017, terjadi penurunan pengungsi hingga setengahnya.

Jumlah pengungsi terbanyak masih berada di Kecamatanan Baleendah. Dari tiga posko yang didirikan, tercatat 590 jiwa dari 172 KK yang masih bertahan di pengungsian. Menurut Kepala Pusat Data Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, bahwasanya pemerintah pusat sangat konsen akan bencana banjir di Bandung.

Karena itu, kata Sutopo, Presiden Jokowi telah menginstruksikan agar banjir di Kabupaten Bandung segera dilakukan perbaikan-perbaikan, serta penanganan korban dengan baik. Dan untuk itu pemerintah meminta semua pihak terkait saling berkoordinasi dengan baik dan cepat.