REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo Hasan Arif Efendi mengatakan gempa tektonik berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) terjadi di Gorontalo, Selasa, pukul 12.55,21 WIB. Gempa terjadi di lokasi 121.13 derajat bujur timur dan 0.68 derajat lintang utara dengan kedalaman 66 kilometer.
Pusat gempa atau episenter berada di darat, sekitar 47 kilometer barat laut Kecamatan Popayato, Provinsi Gorontalo, atau 37 kilometer timur laut Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, dan pihaknya sementara menunggu laporan dari warga bila ada kerusakan terutama wilayah Kabupaten Pohuwato.
Sebelumnya BMKG Gorontalo menyatakan bahwa Gorontalo merupakan salah satu daerah yang paling rawan terjadi gempa bumi. Prakirawan BMKG Fathuri mengatakan besarnya guncangan gempa yang terasa ditentukan oleh besarnya magnitude dan kedalaman pusat gempa yang terjadi.
"Kadang kekuatan gempanya besar, tapi kedalamannya jauh biasanya guncangan tidak terasa, demikian juga sebaliknya," ujar Fathuri.
Menurut dia, lempeng yang paling berpengaruh di wilayah Gorontalo dan sekitarnya adalah lempeng Pasifik. Sementara lempeng Indoaustralia hanya memiliki pengaruh kecil terhadap seluruh gempa yang terjadi di daerah tersebut.