Rabu 15 Mar 2017 06:56 WIB
Liga Champions

Pelatih Porto: Kartu Merah Pengaruhi Laga Lawan Juventus

Rep: Agus Raharjo/ Red: Andri Saubani
Wasit mengartu merah pemain FC Porto, Maxi Pereira pada laga Liga Champions, di stadion Juventus, Rabu (15/3) dini hari WIB. FC Porto kalah dan tersingkir pada babak perdelapan final.
Foto: EPA/Alessandro Di Marco
Wasit mengartu merah pemain FC Porto, Maxi Pereira pada laga Liga Champions, di stadion Juventus, Rabu (15/3) dini hari WIB. FC Porto kalah dan tersingkir pada babak perdelapan final.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN—Pelatih FC Porto, Nuno Espirito Santo mengaku heran dengan dua kartu merah yang diterimanya saat melawan klub Liga Italia Serie A, Juventus. Bahkan, dia bertanya-tanya apa yang akan terjadi kalau timnya tidak bermain dengan 10 pemain meladeni pertamian Bianconeri.

Klub berjuluk the Dragon mendapatkan dua kartu merah pada dua leg babak 16 besar Liga Champions melawan Juventus. Pada leg pertama, pemain Porto Alex Telles diusir wasit setelah mendapat kartu merah. Laga //leg pertama pun dimenangkan Juventus dengan skor 2-0.

Kemudian pada laga leg kedua yang berlangsung di stadion Juventus, dini hari tadi, pemain Porto, Maxi Pereira diusir wasit karena dinilai melakukan handball di kotak terlarang. Kartu merah ini sekaligus memberi keuntungan bagi Juventus karena mampu mencetak gol dari eksekusi tendangan penalti. “Tanpa ragu dua kartu merah memiliki pengaruh besar,” ungkap Espirito Santo usai pertandingan dikutip Football Italia Rabu (15/3).

Menurutnya, pada laga leg kedua di markas Juventus, Porto bermain dengan bagus. Mereka konsisten dalam pertahanan. Bahkan Porto ingin mencetak dua gol di depan publik Turin. “Kami tidak menderita sampai kartu merah dan siapa tahu bagaimana ini akan berakhir jika kami bermain dengan 11 pemain lawan 11 pemain,” tutur dia.

Espirito mengucapkan terima kasih pada semua pendukung yang ikut bersorak dan menyaksikan pertandingan melawan Juventus ini. Dia mengungkapkan, timnya seharusnya layak mendapatkan gol di laga itu. “Saya pikir kami pantas setidaknya mencetak satu gol pada pertandingan itu,” kata dia.

Namun, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga pada timnya terutama pemain-pemain muda mereka. Espirito menjanjikan kesiapan lebih pada timnya di Liga Champions tahun depan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement