REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud mengungkapkan, KH Hasyim Muzadi adalah sosok yang bisa menjahit ukhuwah islamiyah atau persatuan antarumat Islam. Padahal, menurutnya, terkadang Umat Islam masih susah untuk diajak duduk bersama dalam mendiskusikan suatu permasalahan.
"Beliau (KH Hasyim Muzadi) itu selalu bisa menjahit ukhuwah islamiyah atau persatuan antara umat Islam, yang kadang disuruh duduk bersama saja susah. Nah beliau bisa menjahit itu," kata Marsudi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (16/3).
Selain menjahit ukhuwah islamiyah, KH Hasyim Muzadi juga menurutnya adalah sosok yang bisa menjahit persatuan dalam berbangsa dan bernegara (ukhuwah wathoniyah). Beliau, kata Marsudi, selalu meyakinkan, bangsa Indonesia tetap harus satu dan bersatu dalam kebinekaan yang ada.
KH Hasyim Muzadi juga disebut sebagai sosok yang bisa menjahit persatuan antarumat manusia tanpa memandang agama (ukhuwah basyariah). Persatuan antarumat beragama tersebut menurutnya bukan hanya di Indonesia, tapi juga di tingkat dunia.
"Beliau juga bisa menjahit ukhuwah basyariah, persaudaraan antar manusia-manusia yang tidak melihat agamanya apa, di dalam Republik Indonesia khususnya, umumnya untuk bangsa-bangsa di dunia," kata Marsudi.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH Hasyim Muzadi wafat pada Kamis (16/3), setelah mendapatkan perawatan intensif di Malang, Jawa Timur. Jenazah mantan ketua umum PBNU ini akan dishalatkan dan dimakamkan di kompleks pesantren Al Hikam Jalan H. Amat, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok.
Baca Juga: KH Hasyim Muzadi Tinggalkan Kesan di Keuskupan Malang