Jumat 17 Mar 2017 22:16 WIB

Hidayat: Diadukan ke KPK, Anies Makin Banyak Simpati

 Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid.
Foto: mpr
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) KH Hidayat Nur Wahid menilai laporan terhadap calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke KPK adalah laporan bohong yang justru dapat meningkatkan simpati publik.

"Laporan ke KPK yang dialamatkan untuk Anies Baswedan, jelas-jelas tidak cermat dan tidak benar. Laporan seperti ini tidak dapat diproses dan justru semakin meningkatkan simpati publik kepada pasangan Anies-Sandi," kata Hidayat Nur Wahid di sela kegiatan Sosialisasi Empat Pilar, di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jumat.

Menurut Hidayat, tuduhan penyelewengan dana pada proyek pameran buku di Frankfurt, itu bukan proyeknya Anies Baswedan, sehingga tuduhan tersebut salah sasaran. Kemudian, tuduhan soal dugaan korupsi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2011, menurut Hidayat, pada saat itu, Anies belum menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Namun masih menjadi Rektor Universitas Paramadhina, sehingga salah sasaran.

"KPK tidak bisa memproses laporan yang asal-asalan dan tidak benar," katanya.

Hidayat pada kesempatan tersebut juga mengingatkan, ada juga laporan ke KPK menyangkut calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tapi kenapa belum di proses.

Wakil Ketua MPR RI ini mencontohkan, laporan soal dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Bumi Waras dan pembebasan lahan reklamasi di pantai utara Jakarta. Hidayat berharap, penegakan hukum di Indonesia dapat ditegakkan dengan rasa keadilan, bukan tebang pillih

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement