REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wartawan Republika, Mas Alamil Huda, berada di lokasi kejadian ketika lift jatuh di Blok M Square, Jumat (17/3). Saat itu, ia sedang meliput kegiatan calon gubernur DKI Anies Baswedan.
Ia mengaku sempat kaget mendengar suara dentuman keras yang ternyata adalah lift jatuh. Ia juga melihat bagaimana kondisi korban yang berada di lift tersebut.
Berikut penurutannya ihwal kejadian tersebut.
Saat kejadian, saya berada di dekat lokasi. Jarak saya dengan pintu lift tak lebih dari 10 meter. Ketika itu, salat Jumat di Masjid Nurul Iman Blok M Square yang berada di lantai tujuh baru saja selesai. Jamaah berbondong-bondong turun ke bawah.
Sebagian dari mereka menggunakan tangga manual, dan sebagiannya lagi menuju lift. Di lift tersebut orang mengantre. Sementara saya di luar kaca pembatas lift tersebut.
Saat itu saya dan beberapa awak media menunggu Anies untuk wawancara. Namun, kami dikabari wawancara akan dilakukan di lantai bawah.
Tak lama mendapat kabar tersebut, saya berniat untuk turun menggunakan lift. Ada dua lift berjejer di sana. Namun, melihat antreannya cukup padat, saya terpikir untuk turun menggunakan tangga manual ke lantai enam dan melanjutkannya menggunakan eskalator.
Belum sampai turun ke bawah, saya mendengar dentuman keras. Bahkan, saya merasakan getaran. Saat itu kami masih berada di lantai tujuh. Beberapa teman wartawan saling pandang. Kami belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
"Itu bunyi apa ya? Lift jatuh apa?," tanya saya kepada teman sesama wartawan.
Saya lantas turun ke lantai enam menggunakan tangga manual. Lantas menyambung dengan menggunakan eskalator atau tangga berjalan hingga lantai bawah. Saat di bawah itu, saya melihat tiga orang membopong seorang perempuan berseragam sekolah.
Saya lantas ke lantai basement dan mendapati beberapa korban masih tergeletak di lantai dekat lift. Saya melihat ada yang kakinya patah. Beberapa orang berusaha untuk memberikan pertolongan. Sejurus kemudian, mata saya tertuju ke pintu lift di lantai basement yang sudah rusak.