REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan Edison Kurniawan meminta masyarakat Sumatra Utara tetap tenang karena gempa 4,8 SR pada Sabtu (18/3) di Karo tidak berpotensi tsunami. “Masyarakat khususnya di daerah pesisir pantai barat Sumut dan sekitarnya diminta tidak terpancing isu mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," katanya di Medan, Sabtu.
Edison Kurniawan menjelaskan, gempa yang terjadi pada Sabtu pukul 17.51 WIB tepatnya terjadi di wilayah Kabupaten Karo.. Hasil analisis BMKG, gempa bumi tektonik berkekuatan 4,8 SR dengan posisi episenter pada koordinat 3,40 LU dan 98,50 BT tepatnya di darat pada jarak 22 km arah Barat Daya Binjai , Sumut berkedalaman 5 km.
Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempa bumi dirasakan di Berastagi, Kabanjahe dan Medan. Adapun hasil observasi BBMKG Wilayah I Medan, gempa berada pada zona sumber gempa 5,6 SR yang terjadi 16 Januari 2017 dan 5,2 SR tanggal 14 Februari.
Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, katanya, gempa yang terjadi tanggal 18 Maret 2017 merupakan jenis gempa bumi dangkal pada struktur sesar minor atau lokal. “Patut disyukuri bahwa kekuatan gempa tidak terlalu besar sehingga diharapkan tidak sampai menimbulkan kerusakan," kata Edison. BMKG berharap, masyarakat tetap tenang dan terus mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan informasi dari BMKG.